Banda Aceh — Pertamina Hulu Energi (PHE) NSO akan melakukan eksplorasi untuk pengeboran minyak dan gas bumi di lepas pantai Aceh yang direncanakan pada bulan Maret 2021 mendatang.
Hal itu disampaikan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagut dan General Manager PHE NSO, saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Pendopo Gubernur Aceh, Selasa (5/1).
Kepala SKK Migas Sumatera Bagian Utara, Hariyanto Safri, menyampaikan, pihaknya bersama PHE NSO akan melakukan pengeboran di tiga titik lepas pantai Aceh pada tahun ini. Pengeboran itu, akan dilakukan pada bulan Maret mendatang.
“Dalam hal ini kami juga mengajak rekan kami Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) untuk sama-sama menyukseskan kegiatan ini,” ajak Hariyanto.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas wilayah Sumbagut itu meminta dukungan Gubernur Aceh untuk kelancaran pengeboran tersebut.
Sementara Kepala BPMA, Teuku Muhammad Faisal, menjelaskan, PHE NSO pada tahun ini akan melakukan kegiatan pengeboran di tiga titik yang berjarak lebih dari 12 mil laut dari garis pantai Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara.
“PHE NSO ini berada dalam pengawasan SKK Migas, kita pihak BPMA juga berhak mengetahui segala kegiatan hulu migas di Aceh,” sebut Faisal.
Selain itu, kata Faisal, nantinya jika wilayah eksplorasi migas tersebut mulai berproduksi, maka Aceh melalui PT Pembangunan Aceh (PEMA) mendapatkan Participating Interest atau keuntungan sebanyak 10 persen dari hasil produksi.
“Keuntungan bagi Pemerintah Aceh sendiri pastinya ketika sumur itu mulai berproduksi, sebagian dari hasil penjualannya itu akan menjadi income bagi hasil bagi Aceh,” jelas dia.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mendukung rencana pengeboran untuk eksplorasi minyak dan gas bumi di lepas pantai Aceh oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) NSO.
Ia mengatakan, Pemerintah Aceh mendukung penuh segala bentuk investasi demi kemajuan daerahnya.
“Saya menjamin Pemerintah Aceh all out mendukung kegiatan investasi, termasuk investasi minyak dan gas bumi ini,” kata Nova Iriansyah.
Nova mengatakan, suatu negara maupun daerah tidak bisa dibangun jika hanya menopang pada anggaran negara saja. Untuk mencapai kemajuan, dibutuhkan investasi untuk mendorong pembangunan suatu daerah.
“Tentunya akan beredar dana dan keuntungan lainnya yang dirasakan masyarakat di lokasi investasi,” sebut Nova.
Menurut Nova, hanya dengan mendukung keberadaan investasi Aceh dapat mengejar ketertinggalan pembangunan dari provinsi lain.
Ia mengatakan, Aceh mengalami stagnan pembangunan selama konflik mendera 30 tahun lebih. “Penanaman modal lokal dan asing kita butuhkan, Beberapa penanaman modal asing di bidang migas juga sedang berproses, tentunya ini kita dukung,” terang Nova.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Nova mengajak semua pihak di Aceh mendukung investasi dan pembangunan yang berlangsung di Bumi Serambi Mekkah. (IA)