ACEH UTARA — Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau kesiapan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dalam memproduksi pupuk nasional untuk memenuhi kebutuhan petani dalam meningkatkan produksi.
Di sana SYL memantau proses pembuatan sampai dengan pengemasan.
Menurutnya, PT PIM selama ini memiliki potensi yang sangat luar biasa dan sudah bergerak maju dalam meningkatkan produksi pupuk.
“Hari ini saya berada di PT PIM untuk mengecek kesiapan suplay pupuk kita dari Aceh. Kita berharap ke depan produksi pupuk disini jauh lebih banyak lagi karena potensi yang dimiliki PIM sangat menjanjikan,” ujar SYL di gudang utama PT PIM di Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Jum’at (4/3).
Sejauh pemantauannya, kata SYL, PT PIM memiliki 2 industri besar yang berlokasi di area yang sama. Namun satu industri lainya tidak bisa dioperasikan karena memiliki masalah dengan gas, yakni kurangnya pasokan.
Karena itu, SYL mengaku dalam waktu dekat ini akan melakukan koordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
“Saya akan komunikasikan dengan Menteri ESDM, tentu saja karena kami yang butuh, maka kita akan bersama-sama mencari dari mana sumber untuk berakselerasi agar pabrik pabrik dan industri kita beroperasi. Apalagi kapasitas yang kita butuhkan banyak sekali. Jutaan,” katanya.
SYL menambahkan, industri pupuk sejatinya harus berkerja optimal demi memenuhi target produksi. Terlebih semua pertanaman yang dilakukan membutuhkan pupuk sebagai sumber nutrisi.
“Biar bagaimanapun industrinya harus banyak kan, apalagi kita sudah punya pabrik. Sekarang persoalannya gasnya harus bisa tersuplai. Inilah yang menjadi perintah Bapak Presiden untuk mengenergi semua pabrik pupuk yang dibutuhkan. Intinya semua pertanaman butuh pupuk agar produksi meningkat,” katanya.
Direktur PT PIM Budi Santoso menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan perhatian Mentan SYL terhadap produksi pupuk di Aceh.
Terlebih SYL langsung bergerak cepat melakukan komunikasi dengan pihak terkait untuk menghidupkan industri pupuk yang tidak beroperasi.