Ia menambahkan, pihaknya secara maksimal mendorong produksi pangan di Aceh Besar yang memiliki 15 saluran irigasi. Dinas Pertanian bersama Kodam telah melakukan program pengolahan tanah gratis, dan saat ini mulai panen di lahan seluas 5.000 hektare dan provitas 7,2 ton/ha.
“Alhamdulilah, hasil melimpah dan berhasil. Namun permasalahan hasil pertanian Aceh saat ini hasil produksinya masih dibawa ke Medan, dan setelah dikemas, dijual kembali ke Aceh. Hal ini dikarenakan keterbatasan alsintan (alat mesin pertanian) RMU (Rice Milling Unit),” ungkap Mawardi.
Dalam kesempatan itu, Kementerian Pertanian memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Tak hanya itu, Kementan juga memberi stimulus sebesar Rp6,3 miliar untuk Kabupaten Aceh Besar. (IA)