Ketiga, BSI memberikan 10 ribu pohon bakau yang akan ditanam di daerah pesisir Desa Meunasah Asan, yang berfungsi untuk mengurangi emisi karbon sekaligus pencegahan bencana.
Khusus untuk cluster perikanan, BSI fokus untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dimana semula petambak ikan hanya memiliki penghasilan panen 1 kali/tahun menjadi 3-4 kali/tahun. Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup penerima manfaat dari mustahik menjadi muzakki.
Selain Desa Meunasah Asan Aceh Timur, saat ini BSI memiliki program Desa BSI sudah tersebar di 12 provinsi, 22 kabupaten, dan 24 desa di seluruh Indonesia, dengan penerima manfaat sebesar 1.600 kepala keluarga lebih. Terdapat berbagai klaster usaha yang dikelola oleh masyarakat dari program desa binaan ini seperti pertanian, peternakan domba dan kambing, perikanan, peternakan sapi, pertanian, kopi, hingga ekowisata.
Tujuan dari program Desa BSI ini adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa melalui program pemberdayaan dan diharapkan mereka nantinya bisa naik kelas dari mustahik (penerima zakat) menjadi muzakki (pemberi zakat).
Mereka akan difasilitasi melalui penguatan dan pengembangan sumber daya ekonomi lokal sehingga memberikan manfaat yang berkelanjutan.
BSI secara konsisten akan terus mendukung keuangan berkelanjutan. Terkait implementasi ESG (environmental, social, and governance), perseroan mencatat penyaluran pembiayaan hingga Juni 2022 mencapai Rp 50,05 triliun. Sedangkan dana untuk Corporate Social Responsibility (CSR) perseroan yang mengusung konsep people, planet, dan profit (3P) bagian dari green project telah tersalurkan sebesar Rp84,1 miliar ke berbagai sektor socioeconomic. (IA)