Microsoft PHK 830 Pegawai di Washington, PHK Massal 9.000 Karyawan Bakal Menyusul 2026
Jakarta, Infoaceh.net – Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, Microsoft, kembali merumahkan ratusan karyawannya. Sebanyak 830 pegawai yang berkantor di Washington, Amerika Serikat, resmi terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pekan ini.
Langkah ini diambil Microsoft sebagai bagian dari perampingan struktur organisasi menyusul rencana efisiensi besar-besaran. Dalam dokumen yang diserahkan ke otoritas ketenagakerjaan negara bagian, Microsoft memaparkan sejumlah posisi yang terkena pemangkasan.
Di antaranya terdapat 12 staf divisi desain game, tiga desainer audio, dua insinyur mekanik, satu insinyur optik, dan satu teknisi laboratorium.
Tak hanya itu, lima kontributor individu, satu manajer divisi riset, sepuluh pengacara, dan enam insinyur perangkat keras juga terdampak. Microsoft turut memutus hubungan kerja terhadap 16 staf manajemen, 28 staf strategi penjualan, lima staf kompensasi penjualan, serta satu karyawan urusan pemerintahan.
Secara keseluruhan, Microsoft mencatatkan 17 posisi arsitek solusi cloud sebagai bagian dari PHK terbaru ini. Sejumlah karyawan dari divisi penjualan dan pengembang game bahkan telah lebih dulu mengumumkan kepergian mereka melalui media sosial.
Langkah PHK ini hanya awalan dari rencana restrukturisasi lebih besar. Pada Rabu, 2 Juli 2025, Microsoft mengumumkan rencana PHK massal terhadap 9.000 pegawai yang akan direalisasikan pada 2026.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi agar tenaga kerja lebih fokus pada sektor prioritas seiring percepatan adopsi teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan layanan cloud.
Dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (4/7), keputusan PHK ini diambil meski kondisi keuangan Microsoft tercatat relatif solid. Pendapatan dari konten dan layanan Xbox naik 8 persen, dan kontribusi terbesar tetap berasal dari Azure serta layanan cloud lainnya berbasis penggunaan pelanggan.
Hingga kini, CEO Microsoft Satya Nadella belum menyampaikan pernyataan resmi terkait langkah PHK tersebut. Namun, dalam konferensi dengan analis pada April lalu, CFO Microsoft Amy Hood menegaskan bahwa fokus perusahaan adalah efisiensi biaya selama kuartal pertama 2025.
PHK ini menjadi lanjutan dari tren pemangkasan tenaga kerja di sektor teknologi global, di tengah meningkatnya dominasi AI dan perubahan arah bisnis digital.