Infoaceh.net, Jakarta — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Air/Mikro (PLTA/PLTM) untuk menggantikan peran gas bumi di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Hal itu demi memberikan akses listrik kepada masyarakat, khususnya di wilayah sistem kelistrikan Sumatera bagian Utara (Sumbagut).
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan pihaknya akan memanfaatkan potensi PLTA dan PLTM yang ada di wilayah tersebut.
Saat ini terdapat potensi pengembangan PLTA dan PLTM yang siap untuk dikerjasamakan (Power Purchase Agreement/PPA), sebesar 5.087,26 Megawatt (MW) di Aceh dan Sumatera Utara.
“Kita manfaatkan semaksimal mungkin. Kalau yang PLTA besar itu kan lama, tetapi kalau PLTA yang medium dan kecil-kecil itu biasanya bisa lebih Lebih cepat. Contohnya ini Sumatera Utara yang kita fokus untuk bisa memanfaatkan dulu PLTMH,” ujar Arifin dalam keterangannya sebagaimana disampaikan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Agus Cahyono Adi, di Jakarta, Senin (5/8).
Pasalnya, saat ini, untuk menyalakan listrik di Sumbagut, perlu mengirimkan 16 kargo Liquefied Natural Gas (LNG) dari Papua ke Arun di Aceh.
Kemudian dari Arun ditransfer ke Belawan di Sumatera Utara untuk pembangkit listrik.
“Sebenarnya di sana (Sumbagut) masih banyak potensi hidro, ini kita percepat. Bayangkan saja ya, di wilayah Aceh dan Sumatera Utara itu ada potensi sekitar 5 Gigawatt, 5.000 megawatt,” tuturnya.
Dari potensi sebesar itu, yang telah diakomodasi dalam draft Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2024-2033 adalah 586 MW untuk wilayah Sumatera Utara, dengan mempertimbangkan keseimbangan suplai dan demand di wilayah Sumbagut.
Namun, tidak ada penambahan kuota PLTA maupun PLTM di wilayah Aceh karena masih terdapat kendala infrastruktur transmisi.
Maka dari itu, Arifin mendorong pembangunan transmisi dari badan usaha swasta.
“Transimisi yang harus banyak dibangun, dan tidak harus PLN yang bangun, tapi swasta juga kita harapkan bisa masuk dengan kerjasama yang saling menguntungkan. Kalau tidak untung tidak ada yang mau masuk,” ujarnya.