JAKARTA – Inovasi hulu-hilir nilam Aceh kembali menggema di forum Internasional, Enabling Cities Caring Cities yang merupakan Side Event dari An Urban 20 Mayors Summit 2022 dan Rangkaian G20 yang berlangsung di Perpustakaan Nasional Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022.
Presentasi nilam disampaikan oleh Kepala Atsiri Research Center (ARC) Pusat Unggulan Perguruan Tinggi Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) Dr Syaifullah.
Kepala Perpusnas RI Syarif Bando mengapresiasi kiprah USK yang konsen mengembangkan nilam. “Apa yang dilakukan Dr Syaifullah dan timnya dari Universitas Syiah Kuala adalah contoh baling bagus dari literasi tingkat lanjut, dimana produk inovasi yang memiliki daya saing global dapat diproduksi di dalam negeri dan memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” sebut Syarif.
Dalam paparannya, ia menguraikan paradigma baru dari literasi, yang bukan hanya baca tulis hitung tapi juga kreatifitas, inovasi dan kemampuan menghasilkan produk dan jasa yang memiliki daya saing global.
Literasi menurut Syarif harus mampu mentransformasikan masyarakat kepada daya saing yang bernilai ekonomi dan memberi peningkatan kesejahteraan.
“70 persen dari kebijakan literasi saat ini diarahkan untuk sharing knowledge kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa tercerahkan dan memiliki wawasan yang luas,” tuturnya.
Syarif mengungkapkan, Perpusnas dalam beberapa tahun terakhir telah sangat proaktif membangun berbagai sarana dan prasarana literasi di seluruh Indonesia.
Ia berharap, fasilitas tersebut dapat memperkuat inklusi sosial perpustakaan dengan peningkatan wawasan masyarakat secara merata dari berbagai lapisan masyarakat.
Kepala ARC-PUI PT Nilam Aceh USK memaparkan Knowledge Based Innovation, Nilam from Library to International Market.
Syaifullah menyampaikan, pengalaman Universitas Syiah Kuala mengembangkan perpustakaan, membekali para mahasiswa wawasan inklusi sosial dan iptek serta menjadikan mahasiswa tersebut sebagai agen-agen perubahan di tengah masyarakat melalui berbagai inovasi.