BANDA ACEH –— Ombudsman RI Perwakilan Aceh kembali menyarankan hal mengejutkan kepada pihak Bank Syariah Indonesia (BSI). Saran tersebut disampaikan saat orang nomor satu di BSI Aceh berkunjung ke Kantor Ombudsman Aceh pada Kamis (5/8).
Pihak BSI dihadiri langsung oleh Wisnu Sunandar selaku CEO Regional I BSI Aceh yang baru beserta jajaran, dan ikut didampingi CEO Regional I BSI Aceh yang lama, Nana Hendriana.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Dr Taqwaddin Husin menyampaikan masih banyaknya masalah dan keluhan masyarakat yang disampaikan ke pihaknya.
“Berdasarkan laporan dan pengaduan yang disampaikan, kami sudah inventarisir belasan masalah terkait berlakunya Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan peran BSI,” ungkap Taqwaddin.
Salah satu yang menjadi perhatian Ombudsman selaku lembaga negara pengawas pelayanan publik yaitu keluhan terhadap buruknya pelayanan ATM (anjungan tunai mandiri) yang hampir di seluruh wilayah Aceh.
“Mesin ATM hampir dimana-mana ada yang tidak dapat digunakan, banyak yang rusak” keluhnya kepada pimpinan BSI.
Selain itu, sebut Taqwaddin, pengambilan beasiswa PIP oleh murid-murid di Aceh yang harus ke Medan. Begitu juga dengan kredit usaha untuk kalangan pelaku bisnis. Ini juga merupakan hal yang harus segera dibenahi pintanya.
Kemudian yang mengejutkan para pimpinan BSI saat pertemuan tersebut, ketika Dr Taqwaddin, Kepala Ombudsman Aceh ini menyarankan agar BSI menggratiskan biaya transaksi kepada para nasabahnya di Aceh.
“Saya sarankan kepada CEO Regional I BSI Aceh, agar meniadakan biaya transfer bagi pemegang rekening BSI Aceh. Ini penting saya sampaikan, karena sangat banyak masyarakat dan pengusaha Aceh yang transaksi jual beli menggunakan BSI dan secara online,” tambah Taqwaddin.
Bank syariah lain bisa, juga sudah pernah disampaikan, Taqwaddin menyontohkan salah satu bank nasional yang memberlakukan hal tersebut.
“Selanjutnya, kami juga apresiasi terhadap beberapa perubahan yang telah dilakukan dalam kurun waktu yang singkat,” sebut Taqwaddin.
Kemudian dia juga berharap agar pelayanan di BSI semakin ditingkatkan, sehingga menimbulkan kepercayaan dari masyarakat untuk bertransaksi di bank plat merah yang berlebel syariah tersebut.
Menanggapi permasalahan, masukan dan saran dari Kepala Ombudsman Aceh, CEO Regional I BSI Aceh Wisnu Sunandar menyampaikan akan membahas hal tersebut nantinya. Khususnya terkait free cash untuk transaksi.
“Masalah bebas biaya saat transaksi ini merupakan ide yang sangat bagus, kami akan mempertimbangkannya dan saya akan sampaikan hal ini pada pimpinan kami di Jakarta,” sebut Wisnu.
Selanjutnya Wisnu menjelaskan bahwa saat ini memang terjadi beberapa kendala terkait mesin ATM, karena masih ada ATM bank konvensional yang belum sepenuhnya dikelola oleh pihak BSI.
Wisnu juga menyampaikan akan menekan para vendor yang bekerja pada mesin ATM, agar tidak ada yang kosong. Sehingga masyarakat terlayani dengan baik.
“Kami akan terus berkordinasi dengan Ombudsman Aceh, karena disini tempatnya masyarakat mengadu. Sehingga nanti akan ada saran dan masukan guna perbaikan layanan” pungkas Wisnu. (IA)