Banda Aceh – Budidaya tiram modern di Gampong Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh kini mulai berkembang dan dinikmati oleh warga.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meninjau langsung ke lokasi Senin (28/9). Saat tiba di sana, sembari menyapa warga, Aminullah langsung turun ke pinggir muara sungai dan menaiki perahu, melihat langsung hasil panen dari wadah yang dirangkai dari pipa dan bambu yang digantungi ban mobil bekas dengan luas 10 meter persegi sebanyak 9 petak (keramba).
Tampak ratusan warga mengerumuni area budidaya, khususnya kaum ibu yang telah menunggu kehadiran orang nomor satu di Banda Aceh hadir di tengah-tengah mereka.
“Budidaya tiram Alue Naga mulai dinikmati warga. Alhamdulillah, hari ini kita melihat panen hasil semakin meningkat. Tentu kita sangat bersyukur, sangat banyak manfaatnya bagi warga. Apalagi saat ini kita menghadapi masa pandemi covid-19, ekonomi sangat sulit,” kata Aminullah.
Program yang digagas Pemerintah Kota ini berhasil merupakan terobosan baru bagi warga sekitar yang mayoritas mata pencariannya menongkah kerang. Sebagian besar kaum ibu-ibu.
Turut hadir Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Banda Aceh, Zulkifli Syahbuddin, Camat Syiah Kuala Aulia R Dahlan dan Muspika, Keuchik Alue Naga Faisal M Dan serta sejumlah SKPK lainnya.
Pada 19 Maret 2019, Wali Kota Aminullah bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin juga pernah mengunjungi lokasi tersebut. Saat itu, panen pertama dengan cara budidaya modern dituai dari para penongkah tiram yang hasilnya 10 kali lipat dari hasil biasanya yang menggunakan cara tradisional (menyelam).
“Pada masa percontohan (2019) di sini ada tiga kelompok dengan 15 orang masing-masing kelompoknya, tiap kelompok ada satu keramba kita buat. Dan sekarang sudah ada 9 kelompok, atau sekitar 135 orang telah kita berdayakan dengan baik,” jelasnya.
Modernisasi dalam menongkah tiram di Alue Naga ini diadopsi oleh Aminullah dari kota Higashimatsushima, Jepang.
“Berawal ketika sebelum saya menjabat sebagai Wali Kota Banda Aceh, saya selalu melihat hal ini (penongkah tiram) saat melintas daerah Alue Naga. Salah seorang warga bertanya kepada saya apa solusinya agar mereka tidak seperti ini lagi, ini sudah ratusan tahun katanya,” I ungkap Aminullah.