KOTA JANTHO — Dinas Pertanian Aceh Besar memastikan produksi padi pada musim tanam gadu (musim kemarau I) yang berlangsung pada bulan Juli dan Agustus 2022, menuai hasil yang tinggi sehingga dapat memperkuat stok beras nasional.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar SP MP, pada musim gadu tersebut, diperkirakan panen padi seluas 15 ribu hektare dengan produksi 6 – 7 ton gabah kering giling (GKG).
“Insya Allah panen tahun ini mencapai 7 sampai 8 ton per hektare,” kata Jakfar di Kota Jantho, Senin (12/9/2022).
Jakfar menuturkan, bulan Oktober dan November merupakan puncak panen padi musim gadu (musim kemarau I) di Kabupaten Aceh Besar. Sejak dua pekan yang lalu, Dinas Pangan dan Pertanian Aceh Besar melalui para penyuluh pertanian melaksanakan pendampingan panen di berbagai tempat.
“Bulan September di beberapa tempat sudah mulai panen dan kita akan lakukan pendampingan,” ucapnya.
Jakfar menyampaikan apresiasi kepada para PPL dan seluruh pihak terkait yang selama ini membantu dan membina petani, sehingga dapat menghasilkan produksi yang maksimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kita ucapkan terima kasih kepada PPL dan pihak terkait yang selalu memberikan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Aceh Besar,” tutur Jakfar.
Ia menjelaskan, sebagai upaya memotivasi petani, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan, termasuk penganggaran kegiatan yang mendorong peningkatan produksi tanaman pangan di Kabupaten Aceh Besar.
Pada tahun 2022 Pemkab Aceh Besar telah menganggarkan lebih Rp 4 miliar untuk kegiatan demfarm padi sawah dan Sekolah Lapang dalam program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program).
“Anggaran tersebut sebagai upaya mendorong peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani sehingga pada akhirnya meningkatnya produksi dan kesejahteraan petani di kabupaten Aceh Besar,” pungkasnya. (IA)