Sementara Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien mengatakan pertumbuhan ekonomi di Aceh pada kuartal II/2024 didorong oleh pertumbuhan sektor jasa keuangan yang tumbuh 52%.
Dia merinci, ekosistem jasa keuangan di Aceh diperkuat oleh 8 bank umum syariah, 5 Unit Usaha Syariah (UUS), 12 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Syariah (BPRS), 1 BPR yang sedang dalam proses perizinan konversi menjadi BPR Syariah, serta 1.295 channel distribusi baik itu ATM maupun Cash Recycling Machine (RCM) yang tersebar di penjuru Aceh.
Adapun aset gross bank di Aceh per Agustus 2024 tumbuh 2,11% year-to-date (ytd) menjadi Rp 59,49 triliun, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 6,44% ytd menjadi Rp 44,6 triliun, serta pembiayaan yang tumbuh 8,61% ytd menjadi Rp41,89 triliun.
“Porsi aset perbankan syariah di Aceh share-nya ke nasional sekitar 6,7%. Kalau total nasional sekitar Rp 880 triliun, di Aceh sekitar Rp 58 triliun,” kata Muttaqien, dikutip dari Bisnis.com.