Kemudian Pemko Banda Aceh juga diminta terus mengevaluasi operasional Pasar Al Mahirah. “Setiap ditemukan kelemahan agar segera diperbaiki, sehingga tujuan relokasi pasar itu untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pedagang dan masyarakat dapat terwujud,” harapnya.
Di mata Nova Iriansyah, Pasar Al Mahirah memiliki peran penting bagi masyarakat Banda Aceh khususnya dan Aceh pada umumnya. “Pasar ini dapat menjadi pilot project bagaimana seharusnya pasar dan fasilitas pendukungnya ditata dengan baik, bersih, dan indah,” sebutnya.
“Hal lainnya, Pasar Al Mahirah Lamdingin berperan penting dalam penataan ruang kota Banda Aceh yang gemilang sesuai program Pemko Banda Aceh saat ini,” ujar Taqwallah mengutip sambutan Plt Gubernur Aceh.
Lebih lanjut ia menyebutkan, keberadaan Pasar Al Mahirah juga mendukung dua program unggulan Pemerintah Aceh, yaitu ‘Aceh Meugoe dan Meulaot’, serta ‘Aceh Seumeugot’.
Program ’Aceh Meugoe dan Meulaot’ salah satunya fokus pada penyediaan sarana pendukung bagi nilai tambah dan akses pasar yang lebih luas terhadap produk pertanian, peternakan dan perikanan.
Sementara program ’Aceh Seumeugot’ adalah kebijakan dalam memastikan tersedianya sarana dan prasarana secara cerdas dan berkelanjutan yang menjadi daya ungkit pembangunan ekonomi.
“Karenanya Pemerintah Aceh berharap operasional Pasar Al Mahirah dan revitalisasi Krueng Aceh dapat berjalan dengan baik,” kata Taqwallah mengakhiri sambutan gubernur. (IA)