Di samping itu, bank syariah yang ada di Aceh wajib mengakomodir dan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh para pengusaha yang ada di Aceh dan juga para investor yang berinvestasi dan akan berinvestasi di Aceh.
“Manajemen Bank di Aceh jangan terus menerus membiarkan masalah atau keluhan para pengusaha di Aceh tanpa memberikan solusi untuk persoalan yang dihadapi oleh pengusaha itu sendiri,” pungkas Sulaiman.
Swebelumnya, seorang pengusaha di Aceh, Nahrawi Noerdin, menilai Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di daerah ujung barat Sumatera itu belum terwujud seperti harapan masyarakat.
Menurut Nahrawi Noerdin, hingga saat ini pelayanan bank syariah di Aceh masih cukup jauh dari harapan, terutama bagi kalangan dunia usaha.
Hal tersebut disampaikan Nahrawi yang juga Ketua Umum Hiswana Migas Aceh dalam keterangannya kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat (14/10/2022).
“Ketika hal-hal yang menyangkut masalah layanan primer sebuah lembaga keuangan saja masih terkendala dan jadi keluhan masyarakat, maka kita tidak bisa berharap banyak akan adanya layanan inovatif yang sifatnya next level service seperti yang pernah diberikan sebelumnya oleh bank-bank konvensional yang pernah hadir dan melayani masyarakat serta dunia usaha di Aceh selama bertahun-tahun,” katanya.
Bagi Nahrawi, kondisi tersebut yang membuat masyarakat hingga dunia usaha di Aceh belum bisa ‘move on’ ditinggalkan oleh bank konvensional.
“Level layanan yang diberikan bank syariah yang beroperasi di Aceh saat ini masih jauh di bawah level layanan bank konvensional yang sebelumnya ada. Maka peran bank konvensional, terutama bagi dunia usaha di Aceh harus diakui masih belum tergantikan,” ungkapnya.
Nahrawi menjelaskan, untuk mendapatkan layanan bank konvensional, maka masyarakat harus pergi dari Aceh, dan itu mendatangkan kesulitan baru bagi dunia usaha di daerah ini, yang mau tidak mau terpaksa menggunakan jasa mereka dari luar Aceh.
“Sebaliknya tidak mudah juga bagi bank konvensional yang beroperasi di luar Aceh untuk memberikan layanan kepada nasabah yang dari Aceh. Jadilah kita sama-sama sulit. banknya sulit, dunia usahanya sulit,” tutur Nahrawi.