“Hal ini menjadi semangat dan batu loncatan untuk Aceh dapat mengelola blok migas existing lainnya yang berada di wilayah kewenangan Aceh ke depannya,” ujarnya.
Karena itu, Nova menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam memperjuangkan dan menyukseskan proses pengambil alihan dan pengelolaan Blok B tersebut.
Ia berharap, operasional Blok B di bawah PGE dan semakin berkembang dan dapat ditemukannya cadangan-cadangan Migas baru, sehingga kejayaan masa lalu Blok B yang pernah menjadi salah satu Blok Migas terbesar di Asia bisa terulang kembali.
“Dengan kebersamaan dan kekompakan yang sudah terjalin selama ini, perjuangan seberat apa pun akan terasa ringan dan mudah kita lewati. Saya ingatkan kejayaan tidak ada artinya kalau tidak terasa hingga ke akar rumput,” pungkasnya.
Sementara Kepala Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA) Teuku Mohammad Faisal menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersinergi dengan baik dalam proses alih proses alih kelola wilayah kerja “B” dari tahun 2018 hingga dengan Mei tahun 2021.
“Terutama bapak Gubernur Aceh dan tim alih kelola blok B yang telah melakukan kerjanya sehingga tuntas perpanjangan pengelolaan blok B kepada kontraktor existing selanjutnya,” katanya.
Alih kelola blok B ini, kata Faisal merupakan catatan positif bagi BPMA dalam melakukan fungsinya, dalam pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan terhadap kontrak kerjasama kegiatan usaha hulu.
Agar pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara yang berada di wilayah kewenangan Aceh baik itu didarat maupun laut, dapat memberikan manfaat serta penerimaan yang maksimal bagi Aceh dengan tujuan utama untuk kemakmuran rakyat.
“Tentunya menandai satu tahun alih kelola wilayah kerja B ini, banyak sekali tantangan dan pengalaman baru yang kita dapatkan dalam pengelolaan bersama sumber daya minyak dan gas bumi di Aceh,” ujarnya.
Namun demikian, ia mengaku sangat bangga dengan kinerja PT Pema Global Energy, dalam waktu satu tahun, telah menunjukkan kinerja yang sangat baik yakni dengan berhasil mempertahankan produksi setelah alih kelola dan sampai saat ini masih dapat mempertahankan produksi sesuai target.