Infoaceh.netInfoaceh.netInfoaceh.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Infoaceh.netInfoaceh.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Ekonomi

Pemerintah Siapkan Rp 700 Triliun Anggaran Pemulihan Ekonomi

Last updated: Kamis, 27 Mei 2021 23:55 WIB
By Redaksi
Share
3 Min Read
Gubernur Nova Iriansyah didampingi Asisten Administrasi Umum Iskandar dan Kepala Inspektorat Zulkifli mendengarkan arahan Presiden saat membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021 secara virtual dari Meuligoe Gubernur, Kamis (27/5).
SHARE

BANDA ACEH — Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengikuti secara virtual Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengawasan intern pemerintah yang digelar oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI, dari Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis, (27/5).

Rakor bertema “Kawal efektivitas belanja, pulihkan ekonomi,” itu diikuti juga seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju, gubernur, bupati, wali kota, Kepala Perwakilan BPKP, dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Kementerian dan Pemda dari seluruh Indonesia.

Presiden Joko Widodo, dalam pengarahannya saat membuka Rakor tersebut, mengatakan, Tahun 2021 menjadi agenda pemerintah untuk melakukan percepatan pemulihan ekonomi nasional.

- Advertisement -

Pemerintah sendiri sudah menyiapkan anggaran khusus untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hampir mencapai Rp700 triliun.

“Anggaran ini harus direalisasi dengan cepat dan tepat sasaran, sehingga ekonomi kita bisa bangkit kembali. Saya ingin mengingatkan, efektivitas, akuntabilitas dan efisiensi dari belanja itu hal yang sangat penting,” kata Jokowi, sapaan akrab Presiden.

- Advertisement -

Dalam kesempatan tersebut, Presiden meminta aparatur BPKP dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk terus mengawal percepatan belanja pemerintah dan ditingkatkan.

Libur Nataru Berakhir, Jalan Tol Seulimeum-Padang Tiji Kini Ditutup Lagi
Pemerintah Aceh Gelar Kenduri Syukuran Satu Tahun Kelola Migas Blok B
Rentenir Penyebab Tingginya Kemiskinan di Aceh
DPRA Minta BPN Hentikan Semua Proses Izin HGU Perkebunan di Aceh

“Realisasi belanja pemerintah masih rendah, sekitar kurang lebih baru 15 persen untuk APBN dan 7 persen untuk APBD. Serapan belanja PEN juga masih rendah,” kata Jokowi.

Oleh sebab itu, Jokowi juga meminta agar BPKP dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk mencari tahu penyebab lambannya realisasi belanja pemerintah tersebut. Mereka juga diminta untuk memberikan solusi dan jalan keluar mengatasi masalah tersebut.

Presiden juga meminta Menteri dan kepala daerah untuk meningkatkan kualitas perencanaan programnya. Program yang dijalankan harus jelas sasaran dan ukuran keberhasilannya. Program di daerah juga harus sinkron dengan program Pemerintah Pusat.

- Advertisement -

“Tidak optimalnya daya ungkit program yang dilaksanakan dan masyarakat juga dirugikan, karena tidak mendapat manfaat dari program itu. Karena itu Saya perintahkan BPKP dan APIP kawal dari hulu (program) sejak dari perencanaan,” ujar Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyoroti masalah akurasi data, dimana acap kali data di daerah dan pusat mengalami tumpang tindih. Permasalahan tersebut berpotensi menjadikan program penyaluran bantuan pemerintah tidak tepat sasaran.

“BPKP harus membantu mengawal peningkatan kualitas data yang dikelola pemerintah. Kawal integrasi, kawal sinkronisasi,” ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, efektivitas pengawasan intern membutuhkan komitmen dan manajemen yang baik. Karena itu semua rekomendasi BPKP harus ditindaklanjuti, sehingga tidak terjadi masalah yang sama di tahun berikutnya.

“Saya tekankan pada Menteri, kepala lembaga, kepala daerah, tindaklanjuti rekomendasi dari hasil pengawasan BPKP dan APIP. Jangan dibiarkan berlarut-larut membesar dan akhirnya bisa menjadi masalah hukum,” tutur Jokowi.

“Saya ingin mengingatkan lagi keberadaan BPKP dan APIP adalah untuk mencapai tujuan pembangunan. Di masa sulit seperti ini kita harus bekerja cepat dan saling bersinergi agar bangsa kita bisa bangkit kembali dari pandemi,” kata Presiden. (IA)

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
See Full Bio
Share This Article
Email Copy Link Print
Previous Article Aborsi Kandungan Gadis di Bawah Umur, Oknum Bidan Dinkes Sabang Terancam 15 Tahun Penjara
Next Article Penetapan Hutan Adat Jalan di Tempat, JKMA Mengadu ke Wali Nanggroe

You May also Like

Gerai Lawson di Indonesia
Ekonomi

Lepas Lawson ke Alfamart, Alfamidi Fokus Ekspansi 200 Gerai Baru di 2025

Jumat, 23 Mei 2025
Selama libur Nataru dalam rentang waktu dua pekan dari 18 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024, PT Hutama Karya mencatat lebih dari 1.500.000 kendaraan melintasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)
Ekonomi

1,5 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans Sumatera Selama Libur Nataru

Sabtu, 6 Januari 2024
Ekonomi

Miliki Aset Rp 27 Triliun, Bank Aceh Syariah Segera Buka Kantor Cabang di Jakarta

Minggu, 25 Juli 2021
Pelebaran Jalan Hasan Saleh di Gampong Neusu Aceh-Neusu Jaya saat ini mulai dikerjakan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dengan anggaran APBN Rp 10 miliar
Ekonomi

Atasi Macet, Jalan Hasan Saleh Neusu Dilebarkan Jadi 16 Meter dengan APBN Rp 10 Miliar

Rabu, 14 Juni 2023
Show More
  • More News:
  • www.infoaceh.net
  • peristiwa
  • nasional
  • aceh
  • prabowo:
  • umum
  • utama
  • politik
  • dan
  • ekonomi
  • besar
  • banda
  • pendidikan
  • Prabowo Subianto
  • hukum
  • jadi
  • 2024
  • polisi
  • warga
  • syariah
Infoaceh.netInfoaceh.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?