BANDA ACEH — Para pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Aceh disarankan memiliki gerai penjualan makanan dan minuman produk UMKM untuk mendukung pelaku usaha di provinsi ini.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh Nahrawi Noerdin mengatakan, saran tersebut sebagai upaya membantu pelaku UMKM di Aceh khususnya seperti produk makanan dan minuman.
“Selama ini kita melihat di setiap SPBU sebagian sudah memiliki minimarket, tapi belum terlihat adanya gerai khusus yang menjual makanan dan minuman produk UMKM yang ada di Aceh,” kata Nahwari Noerdin di Banda Aceh.
Hal itu disampaikannya saat peresmian minimarket gerai UMKM Aceh di kompleks SPBU Trinanda Jaya Energy, Jalan Syiah Kuala, Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Selasa (7/6).
Menurut Nahrawi yang akrab disapa Toke Awi ini, dengan adanya gerai penjualan makanan dan minuman milik UMKM Aceh, maka sudah membantu pemasaran produk milik warga di lingkungan SPBU tersebut.
“Jika setiap SPBU ada 50 varian makanan dan minuman yang di jual, setidaknya 50 UMKM sudah terbantu pemasaran,” ujar Nahrawi.
Nahrawi menjelaskan berdasarkan catatannya saat ini terdapat 120 SPBU yang ada di seluruh Aceh. Sebagiannya sudah memiliki fasilitas minimarket, tetap khusus untuk UMKM belum ada.
“Kalau minimarket hampir setiap SPBU di lintasan jalan nasional ada, tapi khusus gerai untuk UMKM itu belum,” ucapnya.
Untuk itu, Nahrawi mengharapkan kepada pemilik SPBU yang ada di Aceh dapat melihat peluang ini dengan menyediakan ruang untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM.
“UMKM harus kita jadikan mitra SPBU sehingga setiap orang yang singgah di SPBU dengan mudah mendapatkan kebutuhannya. Terutama makanan dan minuman,” pungkas Nahrawi yang merupakan Owner D’ Energy Cafe ini. (IA)