“Jika transportasi tidak lancar, tentunya akan berpengaruh pada harga pasar serta merugikan pengusaha angkutan. Karena itu, pihak dinas terkait harus ikut secara rutin agar inflasi bisa sama-sama terjaga,” ungkap Muhammad Iswanto.
Ia menjelaskan, Aceh Besar memiliki pasar yang dapat menampung daya beli luar biasa yaitu pasar Lambaro. Dimana pasar ini menjadi tempat transaksi jual beli kebutuhan pokok, bukan hanya bagi masyarakat Aceh Besar tetapi juga menjadi pusat pasar pembelian masyarakat Kota Banda Aceh.
“Pemkab Aceh Besar sebelumnya juga telah melakukan kerja sama antar daerah dengan Kabupaten Aceh Tamiang. Dimana kesuksesan pelaksanaan pengendalian inflasi perlu daya beli yang kuat dan sehat dan Alhamdulillah kini inflasi di Aceh Besar masih tergolong stabil,” jelasnya.
Di sisi lain lanjut Muhammad Iswanto, Pemkab Aceh Besar juga melakukan upaya lainnya seperti membuka pasar murah di kecamatan-kecamatan, membangun saluran air untuk petani dengan sistem pompa dari sumur bor dan kegiatan pendukung lainnya.
“Semoga kerja sama antar daerah yang kita lakukan ini menjadikan ekonomi masyarakat Sabang, Aceh Besar dan Aceh pada umumnya terus membalik. Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar (Basajan) adalah ibarat satu keluarga yang tak terpisahkan,” tutupnya.
