BANDA ACEH – Pemko Banda Aceh menyatakan, sudah menyelesaikan adanya penolakan dari pedagang Pasar Kartini, Peunayong untuk pindah ke Pasar Al Mahirah Lamdingin.
Hal itu disampaikan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setdakota Banda Aceh, Said Fauzan, Rabu (26/5)
“Terkait dengan permasalahan sempat adanya penolakan oleh pedagang Pasar Kartini, sudah diselesaikan secara baik dan humanis, dimana semua pedagang Pasar Kartini saat ini sudah mendapatkan tempat berjualan di Pasar Al Mahirah,” ujar Said Fauzan.
Menurutnya, Pemko Banda Aceh telah menyediakan sebanyak 20 kios dan 136 meja/lapak untuk pedagang Pasar Kartini di Pasar Al Mahirah.
Sehingga, lanjutnya, proses relokasi pedagang di Pasar Peunayong, Pasar Kartini dan Pasar SMEP ke Pasar Al-Mahirah di Lamdingin, Senin (24/5) berjalan sukses.
Ratusan pedagang saat ini sudah menempati lapak jualannya yang baru di pasar baru yang terletak di Gampong Lamdingin Jln. Syiah Kuala.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakota Banda Aceh, Said Fauzan mengatakan sesuai laporan yang disampaikan Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan ke wali kota, seluruh tahapan perpindahan/relokasi pedagang Pasar Peunayong ke Pasar Al Mahirah Lamdingin sudah terlaksana dengan tuntas. Aktifitas pedagang yang direlokasi secara efektif dan menyeluruh terlaksana.
Seluruh pedagang di Peunayong, baik pedagang ikan, daging, ayam, sayur, bumbu, buah dan kukur kelapa sudah mendapatkan kios/meja/lapak berjualan di Pasar Al Mahirah. Pemko memprioritaskan mereka mendapatkan lapak di pasar terpadu tersebut.
Kata Said Fauzan, suksesnya relokasi tidak terlepas dari kerjasama semua pihak. Wali Kota, lanjut Said Fauzan mengucapkan apresiasi dan terimakasih kepada Polri, TNI, jajaran Pemerintah Kota, tokoh masyarakat, pedagang dan masyarakat yang telah mendukung pemindahan pasar ini.
“Mohon maaf bila ada kekurangan yang dalam perjalanan kita sempurnakan,” sebutnya.
Masih kata Said Fauzan, kepada masyarakat kota diimbau untuk terus mendukung program relokasi tersebut dan mengajak warga berbelanja di Pasar Al-Mahirah yang bangunannya sangat representatif.
Pasar tersebut memiliki fasilitas lengkap ditunjang dengan area parkir yang sangat luas. Tersedia juga musalla untuk warga dan para pedagang bisa menunaikan ibadah salat.
Sementara bangunan pasar lama di Peunayong yang sudah tidak layak lagi akan dijadikan pusat kuliner sebagai penunjang destinasi wisata yang akan menjadi pusat perekonomian baru. (IA)