Pertamina Pastikan Stok BBM, LPG dan Avtur Aman Selama Ramadan di Aceh
BANDA ACEH — Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG dan Avtur selama bulan Ramadan 1444 Hijriah tercukupi dan aman di Provinsi Aceh.
Hal ini disampaikan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar saat melakukan Management Walkthrough (MWT) dan Safari Ramadan bersama Tim Manajemen di Aceh, pada Rabu dan Kamis (29-30/3).
“Alhamdulillah melalui pemantauan saya dan tim manajemen untuk wilayah Aceh, ketersediaan energi, baik BBM dan LPG dalam kondisi aman dan tercukupi selama Ramadan dan Idul Fitri di Aceh,” ujar Freddy Anwar di SPBU 13.233.404, Lamsayuen, Aceh Besar.
Ia menjelaskan, MWT ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan pelaksanaan tata kelola distribusi energi di Aceh berjalan baik juga guna mendapatkan masukan-masukan dari stakeholders Pertamina.
“Kami terus memonitor secara rutin terkait stok BBM dan LPG. Sarana dan fasilitas di Fuel Terminal (FT) Krueng Raya, FT Lhokseumawe, FT Meulaboh, dan FT Sabang juga dipastikan dalam kondisi aman,” sambung Freddy.
Selain MWT, Tim Manajemen Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut pun melihat pelaksanaan Program Trade In LPG Subsidi ke LPG Non Subsidi di SPBU Lamsayeun.
Masyarakat Aceh tampak antusias menukarkan tabung LPG 3 kg ke Bright Gas. Freddy mengimbau agar masyarakat kelas atas, hotel, restoran, dan sektor pariwisata menggunakan LPG non subsidi.
“Kita ada program trade in, jadi 2 tabung LPG 3 Kg bisa ditukar dengan 1 tabung Bright Gas ukuran 5,5 kg. Antusias warga mengikuti kegiatan ini sangat luar biasa,” katanya.
Tak hanya itu saja, masyarakat yang sempat ditemui di SPBU juga menunjukkan kesadarannya ketika membeli BBM Subsidi jenis Solar dan Pertalite dengan menunjukkan QR Code pendaftaran program Subsidi Tepat.
Program Subsidi Tepat ini merupakan program pemerintah untuk memastikan penggunaan BBM subsidi sesuai dengan peruntukannya.
Freddy mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah Aceh, kepolisian, media, stakeholder lainnya dan tentunya masyarakat Aceh.