BANDA ACEH — Jelang Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, wilayah Aceh diprediksi mengalami peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Gasoline dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Hal ini disampaikan oleh Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman, dalam keterangannya, Kamis (28/4/2022).
“Kami memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah kebutuhan Gasoline dan LPG jelang Idul Fitri di Aceh,” ucapnya.
Menurutnya, mudik tahun ini diperkirakan akan mengalami lonjakan, apalagi setelah dua tahun masa pandemi masyarakat tidak bisa mudik ke kampung halaman. Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI). Pemberlakuan Satgas RAFI dimulai 11 April hingga 10 Mei 2022.
“Satgas RAFI akan bekerja 24 jam untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik,” ungkapnya.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mempediksi akan terjadi kenaikan jumlah kebutuhan BBM dan LPG selama masa Satgas RAFI.
Setidaknya akan ada peningkatan kebutuhan sebanyak 9 persen atau naik 169 KL untuk Gasoline dan 8 persen atau 30 MT untuk LPG.
Sedangkan untuk Gasoil diprediksi turun 5 persen atau 55 KL dibandingkan dengan konsumsi harian normal.
“Kami juga menyiapkan layanan tambahan meliputi SPBU Siaga, outlet LPG Siaga, motorist, mobile storage dan Pertashop. Mobile storage akan kita siagakan di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Pidie,” kata Taufikurachman.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat terkait pengawasan BBM subsidi agar lebih tepat sasaran.
Di sisi lain, sebagai upaya untuk mendukung penerapan kebijakan B30, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah melakukan suplai perdana kargo trading produk Sodium Methylate Oxide (SMO). Suplai perdana telah diberikan kepada PT Sari Dumai Sejati pada 11 April 2022 dari titik supply point Belawan ke Dumai.
Adapun tujuan dari suplai produk SMO ini adalah untuk mendukung produksi Fatty Acid Methyl Esters (FAME). “FAME ini akan menjadi bahan pencampuran bahan bakar nabati yang mendukung kebijakan B30 dari pemerintah,” ucapnya.