PT PEMA Kembali Kapalkan 3.113 Ton Sulfur dari Aceh ke Sulawesi
LANGSA, Infoaceh.net – PT Pembangunan Aceh (Perseroda) kembali mencatat capaian penting dalam pengelolaan sektor energi dan sumber daya alam.
Sebanyak 3.113 ton sulfur berhasil dikapalkan dari Pelabuhan Kuala Langsa, Aceh, menuju Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pengapalan ini dimulai dengan proses pemuatan (loading) pada 20 Juli 2025 pukul 20.25 WIB dan rampung pada 22 Juli 2025 pukul 16.35 WIB, di bawah kondisi cuaca cerah dan pengawasan ketat tim operasional.
“Alhamdulillah, kita berhasil menyelesaikan pengiriman sulfur sebanyak 3.113 ton ke Bantaeng. Ini merupakan wujud komitmen PT PEMA dalam menjadikan Aceh sebagai pemain penting dalam pasokan energi dan bahan baku industri dalam negeri,” ujar Direktur Utama PT PEMA Mawardi Nur, dalam keterangannya, Jum’at (25/7/2025).
Dirut PT PEMA menegaskan bahwa PT PEMA terus berbenah dan bekerja keras, keberhasilan pengapalan ini menunjukkan bahwa Aceh kini tidak lagi hanya sebagai wilayah penghasil bahan mentah, tetapi juga telah mulai memainkan peran sebagai penyedia komoditas industri bernilai tambah.
“Kami terus berbenah dan bekerja keras untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh. Ke depannya kita akan terus mengoptimalkan komoditi sulfur ini sebagai potensi penambahan PAD Aceh dengan melibatkan tenaga-tenaga lokal yang lebih maksimal,” ujarnya.
Direktur Komersial PT PEMA, Faisal Ilyas menjelaskan kegiatan ini merupakan langkah perusahaan dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam Aceh ke dalam jaringan industri strategis nasional.
“Alhamdulillah, ini adalah salah satu capaian dari hasil kerja keras kita dan berhasil kita jual dengan harga terbaik, hal ini merupakan wujud komitmen PT PEMA dalam menjadikan Aceh sebagai pemain penting dalam pasokan energi dan bahan baku industri dalam negeri,” ujar Faisal.
Lebih lanjut Faisal Ilyas menegaskan pengiriman dilakukan sesuai standar operasional yang telah ditetapkan, dan sangat memprioritaskan terhadap aspek keamanan lingkungan dan pencegahan potensi pencemaran.
Sulfur yang dikirim berasal dari hasil produksi di wilayah Blok A Aceh Timur, yang dikelola oleh Medco E&P Malaka.