Sementara Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman menyatakan bahwa pihaknya akan memanfaatkan MoU ini dengan sebaik-baiknya dan siap bersinergi dengan siapapun. Karena lewat MoU ini, perusahaan memiliki kesempatan untuk mengembangkan industri petrokimia, terutama amoniak, methanol, dan berbagai produk turunannya.
Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik Diketahui, Pupuk Iskandar Muda memiliki potensi besar dalam 5-10 tahun kedepan untuk menjadi industri petrokimia terbesar di Pupuk Indonesia grup.
Hal ini melihat lokasi yang stretegis, berdekatan dengan pasar di India dan Eropa, serta fasilitas pelabuhan dan penunjang lainnya yang sangat memadai.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga mendukung upaya dekarbonisasi di mana hidrogen akan menjadi sumber energi hijau.
Karena tidak dapat dibawa langsung dalam bentuk hydrogen, salah satu alternatifnya, hidrogen harus dikonversi terlebih dahulu menjadi ammonia.
Untuk keperluan dimaksud, Pupuk Indonesia memiliki pengalaman dan keahlian dalam memproduksi dan mengelola ammonia.
“Artinya ammonia sebagai media transportir untuk mengangkut hidrogen. Karena ini adalah metode yang paling efisien untuk mengangkut hidrogen,” jelas Bakir.
Sebagai informasi, turut hadir dalam acara penandatangan MoU tersebut Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya N Bakrie, Chief Communication PT EMP, Adinda Andarina Bakrie, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman, Deputi Keuangan & Monetisasi SKK Migas, Arif S Handoko, Direktur EMP Gebang Limited, Achmad Badrun Mangunpranata. (IA)