Putra Aceh Akbar Himawan Buchari Terpilih Jadi Ketua Umum HIPMI 2022-2025
Karena tidak ada caketum yang mencapai 85 suara atau 50%+1 maka dilakukan putaran 2 dan diikuti dua caketum suara tertinggi. Yakni Bagas Adhadirgha dan Akbar Himawan Buchari.
Pada putaran kedua, Akbar Buchari meraih 92 suara dan Bagas Adhadirgha mendapatkan 68 suara. Sedangkan yang absen atau tidak sah 5 suara. Kemenangan Akbar tersebut karena mendapat tambahan suara dari para pendukung Caketum Anggawira.
Jalannya proses pemilihan suara dimulai Rabu sore (23/11/2022) pukul 15.30 WIB diawali tahapan penetapan calon ketua umum, penyampaian visi misi dan pemungutan suara.
Selanjutnya utusan atau voter dari 34 BPD seluruh Indonesia memberikan hak pilih secara bergantian. Total terdapat 170 voter yang ikut dalam tahap pemilihan. Namun ada 2 yang dilakukan diskualifikasi sehingga menjadi 168 suara. Kemudian di putaran kedua total suara sah berjumlah 165 karena ada beberapa surat suara rusak.
Prosesi Munas mulai 21 – 23 November 2022 sampai tahapan pemilihan ketua umum berjalan lancar dan sukses. Sejumlah senior senior HIPMI juga tampak hadir sebagai bentuk kecintaan yang amat tinggi terhadap organisasi yang telah berusia 50 tahun ini. Para senior tersebut antara lain Abdul Latief pendiri HIPMI, mantan ketua Umum Raja Sapta Oktohari, Bahlil Lahadalia dan sejumlah tokoh muda lainnya.
Munas XVII juga menetapkan tim formatur HIPMI, antara lain Akbar Buchari, Bagas Adhadirgha dan Eka Sastra. Selanjutnya formatur membentuk seluruh kepengurusan BPP HIPMI 2022-2025.
Berikut profil Akbar Himawan Buchari
Akbar Himawan Buchari merupakan putra Aceh, yang besar dan berbisnis di Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Kehidupan di masa muda bisa dibilang cukup berbeda dengan anak muda pada umumnya.
Ia sudah harus berjibaku dengan serentetan bisnis mulai dari transportasi, perhotelan, perkebunan, properti hingga bidang konstruksi.
Otobus Kurnia, Hotel Swiss Bell In Gajah Mada dan Hotel Saka di Kota Medan ia kelola sejak masih muda.
Sejak kepergian ayahnya Buchari, Akbar dipaksa keadaan untuk meneruskan posisi ayahnya sebagai pebisnis.