BANDA ACEH — Anggota DPR RI asal Aceh Rafli menanggapi penemuan cadangan minyak dan gas (migas) baru di lepas pantai Aceh atau Offshore.
Sumber Baru cadangan migas tersebut ditemukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil, perusahaan migas asal Inggris yang merupakan bagian dari Harbour Energy Company, operator blok Andaman II yang terletak 150 kilometer lepas pantai Aceh.
Rafli menyebutkan, penemuan migas itu menjadi gairah baru dan harapan kemakmuran masa depan bagi masyarakat Aceh.
Selain itu, kata anggota Komisi VI DPR RI ini, hal tersebut juga bakal menarik perhatian para investor.
“Fokus kita, bagaimana agar Pemerintah Aceh terlibat dan mengawal semua aktivitas yang dilakukan, karena kewenangan di atas 12 Mil Laut, berada pada SKK Migas, bukan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA),” kata Rafli dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 12 Juli 2022.
Berdasarkan riset, migas lepas pantai yang tengah terjadi di Aceh, kondisi geologi yang begitu kompleks dan menarik, ada banyak banyak potensi migas di sejumlah wilayah dalam Provinsi Aceh layak dieksplorasi.
Lapisan karbonat di cekungan Andaman, Megui, dan pantai barat Sumatra terutama Offshore diprediksi potensial untuk eksplorasi hingga masa-masa mendatang.
“Sebagai Rakyat Aceh kita perlu segera siapkan SDM yang mampu bangun industri migas. Pihak Pemerintah Aceh juga sudah harus punya langkah konkret agar pengelolaan migas, betul-betul kemanfaatannya di rasakan oleh Rakyat Aceh,” ujarnya.
“Mari kita jadikan kekayaan alam ini sebagai modal pembangunan Aceh kembali. Dengan saling bergandengan tangan, kita semua akan mampu menjadikan ini asbab kebangkitan Ekonomi Aceh,” ucap Rafli menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil, anak usaha Harbour Energy company sekaligus operator di Blok Andaman II menemukan cadangan minyak dan gas bumi atau migas usai menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1.
Pengeboran dilakukan pada kedalaman air 4.245 kaki, dengan sumur bor secara vertikal pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut Blok Andaman II, yang berada di 150 km lepas pantai Aceh.