Banda Aceh, Infoaceh.net — Provinsi Aceh mencatat capaian positif di sektor penanaman modal. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP Aceh) melaporkan, realisasi investasi Triwulan III Tahun 2025 mencapai Rp4,16 triliun, terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp3,98 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp185,7 miliar.
Dengan capaian tersebut, total investasi Aceh hingga September 2025 telah menembus Rp7,75 triliun, atau 81,5 persen dari target tahunan Rp9,5 triliun.
“Capaian ini menunjukkan minat investor terhadap Aceh terus meningkat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Kepala DPMPTSP Aceh Marwan Nusuf dalam keterangan resminya, Jum’at (24/10).
Perdagangan Jadi Sektor Unggulan
Dari sisi sektor, Perdagangan dan Reparasi menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp2,29 triliun (55,2%), diikuti oleh Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan: Rp667,3 miliar (16,0%).
Pertambangan: Rp401,6 miliar (9,65%), Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi: Rp245,5 miliar (5,9%), Industri Makanan: Rp244,8 miliar (5,88%)
Sektor perdagangan disebut tetap menjadi penggerak utama ekonomi daerah, terutama karena kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja dan perputaran ekonomi lokal.
Aceh Tamiang dan Lhokseumawe Paling Diminati Investor
Berdasarkan lokasi, lima daerah dengan realisasi investasi tertinggi pada Triwulan III 2025 adalah:
- Aceh Tamiang – Rp942,9 miliar (22,8%)
Lhokseumawe – Rp812,9 miliar (19,5%)
Aceh Timur – Rp684,8 miliar (16,4%)
Aceh Barat – Rp348,6 miliar (8,4%)
Aceh Singkil – Rp260,4 miliar (6,27%)
Sebaran investasi yang meluas dari timur hingga barat menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi ekonomi daerah semakin merata.
Untuk Penanaman Modal Asing (PMA), Singapura tercatat sebagai negara asal investor terbesar dengan nilai Rp56,7 miliar (29,8%), disusul oleh: Belgia – Rp37,5 miliar (19,7%), Seychelles – Rp38,6 miliar (19,3%), Turki – Rp24,3 miliar (12,8%), Inggris – Rp8,8 miliar (4,6%).
Dominasi investasi dari negara-negara Asia dan Eropa dinilai sebagai indikasi meningkatnya kepercayaan global terhadap iklim usaha di Aceh.
Investasi Serap 3.504 Tenaga Kerja
Realisasi investasi pada periode ini juga berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja lokal sebanyak 3.504 orang, terdiri dari:
160 Tenaga Kerja Indonesia di sektor PMA dan 3.344 Tenaga Kerja Indonesia di sektor PMDN.
“Penyerapan tenaga kerja menjadi bukti nyata bahwa investasi tidak hanya menumbuhkan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap pejabat DPMPTSP Aceh.
Dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, realisasi investasi Aceh tumbuh Rp2,07 triliun atau naik 98,96 persen. Lonjakan signifikan ini dikaitkan dengan semakin baiknya iklim investasi dan kemudahan perizinan melalui sistem Online Single Submission – Risk Based Approach (OSS RBA).
DPMPTSP Aceh menegaskan komitmennya terus memperkuat layanan perizinan yang cepat, transparan, dan akuntabel, serta mengundang lebih banyak investor untuk menanamkan modal di berbagai sektor unggulan Aceh.



