Di ufuk barat Nusantara, di mana angin laut berembus membawa aroma garam yang berpadu dengan semangat perjuangan, Sabang berdiri tegak sebagai mutiara di tepian Samudra Hindia.
Sejarahnya yang panjang dan geografisnya yang strategis telah menakdirkan kota ini menjadi gerbang maritim yang menjanjikan, bukan hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia.
Di tengah perairan yang kaya akan sumber daya, Sabang memiliki potensi yang luar biasa untuk menjelma menjadi pusat logistic (shorebase) sebuah simpul vital dalam mendukung industri minyak dan gas, khususnya di perairan utara Aceh dan sekitarnya.
Wakil Ketua DPRK Sabang, Albina Arahman ST MT dengan penuh keyakinan mengobarkan semangat pembangunan.
Ia menegaskan inilah saatnya bagi Sabang untuk bangkit, menanggalkan bayang-bayang masa lalu dan melangkah menuju masa depan yang gemilang.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, para pemangku kebijakan, serta dunia usaha untuk bersatu dalam satu visi menjadikan Sabang sebagai pusat logistik (shorebase) yang mampu menopang industri migas blok andamansekaligus memperkokoh perekonomian daerah.
Bukanlah sebuah kebetulan jika Sabang selalu menjadi sorotan dalam percaturan maritim Nusantara. Sejak zaman kolonial, pelabuhan Sabang telah menjadi simpul perdagangan dan persinggahan kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia.
Pada tahun 2000, ketika Sabang kembali ditetapkan sebagai kawasan pelabuhan bebas, harapan akan kejayaan kembali menyala.
Kini, dengan dunia yang semakin tergantung pada sumber daya energi, posisi strategis Sabang di jalur perdagangan global Selat Malaka semakin memperkuat perannya.
Lebih dari 100.000 kapal melintasi perairan ini setiap tahunnya, menjadikannya sebagai jalur vital bagi perdagangan dunia.
Sabang, yang letaknya begitu dekat dengan kawasan kaya migas seperti Blok Andaman, Nikobar, dan Pantai Barat Aceh, sejatinya memiliki daya tarik luar biasa bagi industri minyak dan gas.
Lokasi ini menawarkan efisiensi operasional yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain, menjadikannya sebagai kandidat utama untuk pengembangan fasilitas shorebase yang mumpuni.