Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Satgas Pangan Tangkap Enam Tersangka Beras Oplosan, Komisi IV Desak Pembongkaran Mafia Pangan

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri menetapkan enam tersangka dalam dua tahap. Pada Jumat (1/8/2025), tiga tersangka dari PT Food Station (FS) ditetapkan, yakni KG (Direktur Utama), RL (Direktur Operasional), dan RP (Kepala Seksi Quality Control).
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hindun Anisah, mengapresiasi langkah tegas Satgas Pangan Polri yang telah menetapkan enam tersangka dalam kasus beras oplosan.

Jakarta, Infoaceh.net — Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hindun Anisah, mengapresiasi langkah tegas Satgas Pangan Polri yang telah menetapkan enam tersangka dalam kasus beras oplosan.

Ia mendesak aparat untuk tidak berhenti sampai di situ, melainkan membongkar seluruh jaringan mafia pangan yang selama ini merugikan masyarakat.

Menurut Hindun, pengungkapan ini menjadi sinyal positif dalam upaya melindungi konsumen dan menegakkan hukum di sektor pangan. Ia menilai, penetapan tersangka merupakan bukti komitmen pemerintah membersihkan praktik curang di distribusi pangan nasional.

“Saya mengapresiasi langkah cepat Satgas Pangan Polri. Ini menunjukkan komitmen aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan pangan nasional,” ujar Hindun di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Namun, ia menekankan bahwa penindakan terhadap enam tersangka hanyalah permulaan. Hindun meminta kepolisian menelusuri pelaku lainnya, termasuk aktor-aktor besar yang selama ini diduga mengendalikan mafia pangan dari balik layar.

“Ini baru awal. Kita butuh penegakan hukum yang menyeluruh. Mafia pangan itu nyata dan telah lama merugikan petani maupun konsumen. Jangan beri ruang sedikit pun bagi praktik curang dalam distribusi bahan pokok, apalagi beras,” tegasnya.

Politisi PKB itu juga mendesak adanya penguatan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, serta optimalisasi peran Badan Pangan Nasional untuk menjamin distribusi dan kualitas pangan yang adil dan merata. Menurutnya, pengawasan hulu-hilir harus diperketat, terutama di tengah situasi rawan inflasi.

“Perlu pengawasan terpadu dari produksi hingga distribusi. Jangan sampai ada celah yang dimanfaatkan oknum untuk mempermainkan harga dan kualitas,” pungkas Hindun.

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri menetapkan enam tersangka dalam dua tahap. Pada Jumat (1/8/2025), tiga tersangka dari PT Food Station (FS) ditetapkan, yakni KG (Direktur Utama), RL (Direktur Operasional), dan RP (Kepala Seksi Quality Control).

Kemudian pada Selasa (5/8/2025), tiga tersangka lainnya berasal dari PT Padi Internasional Makmur (PIM) yang memasarkan produk beras bermerek Sania, Fortune, Sovia, dan Siip. Ketiganya adalah S (Presiden Direktur), AI (Kepala Pabrik), dan DO (Kepala Quality Control).

Kasus ini terbongkar setelah ditemukan ketidaksesuaian antara label mutu pada kemasan dengan kualitas isi beras sebenarnya. Publik berharap kasus ini menjadi momentum besar dalam membongkar akar mafia pangan yang telah lama menjerat distribusi bahan pokok rakyat.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Wihadi Wijanto, mendorong kolaborasi antara Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Kantor Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Bojonegoro dalam mengedukasi masyarakat terkait perpajakan dan kepabeanan
wacana duet "ATOM" (Anies-Tom) untuk Pilpres 2029 setelah Tom Lembong mendapatkan abolisi dari Presiden Prabowo Subianto, Kamis (7/8/2025).
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hindun Anisah, mengapresiasi langkah tegas Satgas Pangan Polri yang telah menetapkan enam tersangka dalam kasus beras oplosan.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio atau Hensat, menjelaskan strategi politik PDIP yang memposisikan diri sebagai penyeimbang di luar pemerintahan untuk mengamankan suara pada Pemilu 2029, Kamis (7/8/2025).
Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sangat siap memberikan klarifikasi tentang kuota haji yang ditengarai menimbulkan korupsi ke penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Polresta Banda Aceh membagikan dan memasang bendera Merah Putih kepada pengguna jalan, Rabu (6/8). (Foto: Ist)
Bupati Pati Sudewo Naikkan PBB-P2 hingga 250 Persen: Keputusan Saya Sudah Bulat!
Rakernas XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Selasa (5/8/2025).
Kalau Ada Perintah Tolong Disampaikan
Tim Gabungan Ditresnarkoba Polda Aceh, Polres Gayo Lues, dan Kompi 4 Batalyon C Pelopor memusnahkan empat titik ladang ganja dengan luas 25 hektar di Pegunungan Pantan Dedep, TNGL), Desa Agusen, Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues, Rabu (5/8). (Foto: For Infoaceh.net)
Mantan Dirut PT Hutama Karya Bintang Perbowo dan mantan Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Investasi M Rizal Sutjipto saat digiring petugas usai ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan lahan proyek Tol Trans Sumatera oleh KPK, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Guru besar UIN Ar-Raniry yang akan dikukuhkan pada Kamis (07/08/2025). (Foto: Humas Ar-Raniry)
wakil tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Geng Shuang

China Tegas Tolak Rencana Israel Kuasai Gaza

Luar Negeri
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah memimpin parade budaya delegasi Banda Aceh dalam ajang JKPI XI di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Rabu malam, 6 Agustus 2025. (Foto: Pemko Banda Aceh)
Wagub Aceh Fadhlullah mengukuhkan jajaran Pengurus Aceh Australian Alumni (AAA) untuk periode 2025–2028 pada Rabu malam, 6 Agustus 2025. (Foto: Ist)
Jenazah Prada Lucky Namo, prajurit muda Yonif TP 834/WM, didampingi kedua orang tua di RSUD Aeramo, NTT, usai diduga menjadi korban penganiayaan sesama anggota. (Foto: Dok. Keluarga)
Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mengaku sudah berdamai bahkan melakukan pertemuan dengan Jusuf Kalla terkait kasus pencemaran baik yang membuatnya divonis selama 1,5 tahun penjara.
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah menuliskan petuah adat Aceh "Hudep lam Meupakat, Adat lam Agama" di Rakernas JKPI.
Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana didampingi Kasat Reskrim AKP Dedy Miswar memperlihatkan barang bukti pengungkapan kasus pengoplosan beras, Rabu (6/8). (Foto: Ist)
BRIN mengirimkan tim penelitinya ke Aceh untuk melakukan eksplorasi terhadap cap kertas (watermark) pada manuskrip-manuskrip kuno. Penelitian berlangsung selama hampir tiga pekan, sejak 4 - 21 Agustus 2025.
Tutup
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x