Tim Ombudsman RI Perwakilan Aceh saat melakukan investigasi kelangkaan pupuk di Pidie Jaya
Banda Aceh — Pupuk urea bersubsidi saat ini dilaporkan sedang langka di pasaran. Padahal pupuk ini merupakan kebutuhan dasar bagi para petani, baik petani sawah, kebun, maupun tambak.
Mendapat informasi tersebut, Ombudsman RI Perwakilan Aceh membentuk tim investigasi untuk menemukan akar permasalahan terkait kelangkaan pupuk urea bersubsidi.
“Iya, kita sudah menurunkan tim untuk melakukan investigas terkait kelangkaan pupuk subsidi, karena subsidi pupuk tersebut menggunakan dana APBN, maka masuk dalam pengawasan kami,” ujar Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dr Taqwaddin Husin, dalam keterangannya, Selasa (14/7) malam.
Menurutnya, saat ini tim sudah melakukan investigasi ke Kabupaten Pidie Jaya, selanjutnya juga akan dilakukan investigasi serupa ke kabupaten/kota lainnya untuk menemukan akar permasalahan kelangkaan.
Untuk sementara, tim Ombudsman RI Perwakilan Aceh sudah investigasi ke Dinas Pertanian Pidie Jaya, Dinas Perkebunan dan Pangan Pidie Jaya, Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya, serta dengan kelompok tani dan kios pengecer.
Berdasarkan data yang disampaikan kepada tim Ombudsman oleh Kepala Dinas Pertanian Pidie Jaya,
Muzakkir, saat ini kuota pasokan pupuk subsidi ke Pidie Jaya di bawah permintaan sesuai kebutuhan, sehingga terjadi kelangkaan.
“Kami mengusulkan pupuk subsidi berdasarkan permintaan dari kelompok-kelompok tani, yang kemudian kita input ke dalam e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Tapi yang disetujui oleh pusat hanya sekitar 47% dari kuota permintaan,” sebut Muzakkir didampingi sekretaris dan para kabid-nya.
“Saat ini ada 3 distributor pupuk subsidi dan 53 unit kios pengecer pupuk subsidi yang mengantongi izin” papar Muzakikir sambil menunjukkan beberapa dokumen kepada tim Ombudsman.
Muzakkir juga mengakui, bisa jadi ada permainan di tingkat kios pengecer untuk pupuk subsidi, tapi hal itu sangat kecil. Karena pada dasarnya pupuk subsidi tersebut memang tidak mencukupi kuota permintaan. Dan tim pengawas dari kabupaten juga bekerja ekstra untuk mengawasi peredaran pupuk tersebut.