Dimana sektor hulu-hilir tersebut diharapkan terus bersambung dengan saling bersinergi. Sebagai contoh DPMG Aceh mempunyai mandat dalam fungsi pembinaan terhadap Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) yang jumlahnya 6 ribuan di seluruh Aceh, tentu butuh sinergi dengan banyak pihak.
“Salah satunya dengan Baitulmal Aceh sehingga diharapkan usaha yang dijalankan BUMG bisa meningkat nilai tambahnya. Apa yang dilakukan oleh DPMG melalui pembinaan di sektor hulu disambut dengan dukungan dari BMA di sektor hilir,” kata Zulkifli.
Ia menjelaskan DPMG Aceh melalui beberapa bidang terus mendorong akselerasi ekonomi gampong melalui beberapa pendekatan di antaranya pendekatan kawasan dan optimalisasi dana desa untuk menumbuhkan inisiatif ekonomi berbasis gampong melalui BUMG.
Selain itu juga intevensi khusus melalui kelompok masyarakat di lokasi yang angka kemiskinannya masih cukup tinggi dengan pola pendekatan yang berbasis potensi setempat.
Zulkifli menambahkan DPMG Aceh mempunyai banyak sekali gampong dengan isu dan tantangan yang spesifik. Tentunya ini semua butuh sinergi dengan banyak pihak baik swasta, universitas maupun antar instansi pemerintah.
“Kita berharap MoU dengan BMA menjadi salah satu model praktik baik. Sehingga bisa mendorong kolaborasi berikutnya untuk mendukung inisiatif yang sudah ada di gampong-gampong kita yang hebat itu,” tutup Zulkifli. (IA)