BANDA ACEH – Bank Indonesia (BI) bersama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menggelar kegiatan kas keliling “Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022” menggunakan armada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
Di Aceh, beberapa pulau yang akan disinggahi dengan KRI 385 Teuku Umar, adalah Pulau Weh, Pulau Nasi, Pulau Breuh, gugusan pulau di Kabupaten Simeulue, dan gugusan pulau di Kepulauan Banyak.
“Tentu saja langkah ini layak mendapat dukungan penuh dari kita semua. Kita percaya, Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat di kepulauan tersebut,” kata Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan Ir Mawardi, pada acara Plepasan Kegiatan Kas Keliling 3T (Terdepan, Terluar dan Terpencil) Ekspedisi Rupiah Berdaulat Provinsi Aceh 2022, di Dermaga Kapal Lanal Sabang, Senin (30/5/2022).
Mawardi menyebutkan, Pemerintah Aceh sangat bangga karena Aceh menjadi salah satu titik sasaran misi Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini.
“Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Bank Indonesia dan Pimpinan TNI-AL atas keputusan ini. Harapan kami, ekspedisi ini berjalan lancar dan seluruh tim dapat menjalin interaksi dengan masyarakat desa,” kata dia.
Mawardi melanjutkan, dengan hadirnya ekspedisi tersebut, pemerintah memastikan uang Rupiah menjadi tuan rumah tunggal di negeri ini, dan semua rupiah yang beredar di masyarakat memiliki kualitas yang terjaga demi mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat.
Selain akan memperoleh uang rupiah layak edar untuk bertransaksi, masyarakat di kepulauan juga akan memperoleh pemahaman mengenai ciri keaslian hingga cara memperlakukan uang melalui sosialisasi gerakan Cinta, Bangga, Paham Rupiah.
Ada pula sejumlah bantuan sosial yang akan diberikan tim ekspedisi ini kepada masyarakat di kepulauan itu, antara lain, perlengkapan pendidikan, alat kesehatan, alat olahraga, dan kebutuhan pokok lainnya sebagai wujud nyata Dedikasi untuk Negeri.
Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022, bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T) untuk mendapatkan uang layak edar.