“Alhamduillah, dua pengeboran yang telah dilakukan pada Mei dan Juni 2022 yakni melalui KKKS Premier Oil Harbour Energy dan KKKS PHE NSO telah mendapatkan indikasi sementara hasil yang positif dan tentunya harapan kami keberhasilan ini juga dapat diikuti oleh KKKS lainnya sehingga dengan penemuan penemuan sumur sumur baik eksplorasi maupun eksploitasi nantinya dapat memberikan kebermanfaatan bagi daerah khususnya Provinsi Aceh,” ujar Sebastian Julius.
Sementara Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyambut baik kunjungan yang dilakukan SKK Migas–KKKS Wilayah Aceh. Dalam pertemuan ini Pj Gubernur Aceh mengharapkan investasi terutama di bidang migas dapat terus ditingkatkan.
“Tentunya dalam kesempatan ini kami mohon bantuan dari sektor hulu migas khususnya SKK Migas dan KKKS agar dengan potensi migas yang besar ini dapat diketahui masyarakat sehingga masyarakat dapat teredukasi dengan baik potensi yang ada di Provinsi Aceh. Oleh karena itu komunikasi dapat terus berjalan baik dengan Pemerintah Daerah sehingga dapat miminimalisir potensi kendala dilapangan,” ungkap Marzuki.
Seperti diketahui, sesuai dengan target pemerintah untuk produksi 1 juta barel dan 12 BSCFD di tahun 2030, SKK Migas dan KKKS terus melakukan kegiatan yang massif dan agresif melalui kegiatan eksplorasi dan eksploitasi baik onshore maupun offshore. (IA)