LANGSA — Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umur (SPBU) 14.244.433 di Jalan Medan-Banda Aceh, Gampong Sungai Lueng, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa mendapat komplain dari pelanggan karena menjual Pertamax yang diduga bercampur air.
Akibatnya, puluhan kendaraan warga umumnya sepeda motor (Sepmor) yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU Gampong Sungai Lueng tersebut mengalami mogok dan rusak, Senin (19/12).
Selanjutnya, warga yang sepeda motornya rusak gegara mengisi BBM jenis Pertamax bercampur air di SPBU tersebut, mengajukan komplain ke pihak SPBU yang kendaraannya mati setelah mengisi Pertamax bercampur air itu.
Dilansir dari Waspada.id, salah seorang warga, Iwan (50) mengaku dirinya cukup kesal dengan pihak SPBU Sungai Lueng. Pasalnya, Pertamax yang diisi ke sepeda motor bercampur dengan air, dan ini jelas-jelas keteledoran.
Selanjutnya, Iwan menemui pihak SPBU dengan mengatakan, “Kalian jual minyak atau jual air.’ Gara-gara Pertamax yang kalian jual bercampur air ini, sepeda motor saya mesinnya tidak bisa dihidupkan lagi. Kalian harus bertanggungjawab untuk semua ini”.
Akibat protes dirinya dan puluhan konsumen lainnya mengalami hal yang sama, akhirnya pihak SPBU tersebut bersedia bertanggung jawab atas keteledoran mereka.
Selanjutnya, pihak SPBU memperbaiki puluhan kendaraan konsumen yang telah mengisi Pertamax bercampur air itu, ke bengkel sepeda motor yang berada di Gampong Alue Pinang, Kecamatan Langsa Timur.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Sulastri (48), konsumen yang juga mengalami mogok mesin sepedamotornya setelah mengisi Pertamax bercampur air di SPBU Sungai Lueng tersebut.
Ia juga mengaku melakukan protes, karena usai mengisi minyak mesin seperdamotornya jadi tidak bisa hidup.
Dikatakannya, sepeda motor yang dipakainya selama ini tidak pernah bermasalah, walau diisi minyak sedikit mesinnya tetap hidup dan lancar.
“Setelah melakukan komplain, akhirnya pihak SPBU Sungai Lueng bersedia memperbaiki kendaraan kami para konsumen yang rusak sebagai bentuk tanggungjawab karena telah mengecewakan dan merugikan kami selaku konsumen,” terangnya.