Selanjutnya peserta lain Furqan Aulia menuliskan “Saat ini PLN sedang menggratiskan untuk konsumen 2 Amper dan diskon kepada sebagian konsumen 4 Amper, apakah sebenarnya diberlakukan subsidi silang? Sehingga konsumen lain membengkak bayar tarif listriknya” tanya Furqan.
Sementara Masry-Masry juga menulis statemennya pada kolom inbox “Kalau dikatakan tagihan berdasarkan rata-rata bulanan maka rincian saya sebagai berikut. Bulan Januari 2020 Rp 1,7 juta, Februari Rp 1,9 juta, Maret Rp 1,9 juta, April Rp 1,9 juta, kemudian Mei tiba-tiba jadi Rp 2,6 juta, jadi kalau dikatakan rata rata bulanan nggak singkron dong,” ulas Masry.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, Edy menegaskan, tetap tidak ada kenaikan tarif listrik selama ini dan tidak ada yang namanya subsidi silang.
Jika masyarakat yang merasa ada kejanggalan agar dapat melaporkan langsung ke Kantor PLN terdekat dengan membawa bukti-bukti untuk kemudian diverifikasi oleh petugas.
“Kami berharap kepada masyarakat yang merasa ada kejanggalan untuk dapat melakukan komplain ke Kantor PLN terdekat, atau bisa melalui WhAtsApp PLN di 08122 123 123, bisa juga melalui aplikasi PLN- Mobile serta media lainnya yang disediakan oleh PLN,” jawab Edy.
Edy berterima kasih kepada pihak Ombudsman Aceh yang telah memfasilitasi kegiatan ini, sehingga pihak PLN bisa menjelaskan secara langsung kepada masyarakat walaupun via zoom meeting yang berlangsung hangat selama 1,5 jam.
Kepala Ombudsman Aceh menyampaikan saran kepada pihak PLN. Diantaranya agar PLN dapat merespon komplain dari masyarakat secara bijak.
“Saya berharap agar PLN dapat merespon keluhan masyarakat secara bijak, selanjutnya untuk tagihan bulan ke depan dapat disesuaikan dengan yang tertera pada kwh meter. Sehingga pembayaran tagihan pada bulan depan menjadi rendah,” harap Taqwaddin.
Ia menyebutkan, di masa pandemi Covid-19 ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan terhadap tagihan rekening listrik yang melonjak. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai media sosial, khususnya di Facebook. Banyak masyarakat meluapkan kemarahannya melalui medsos tersebut terhadap dugaan kenaikan tarif listrik.