Tarif 0 Persen untuk AS, Anthony Budiawan: Indonesia Terancam Ulangi Krisis 1998
Infoaceh.net – Kebijakan penghapusan tarif impor barang dari Amerika Serikat memantik kekhawatiran luas. Banyak pihak menilai langkah ini bisa menjadi bumerang bagi ekonomi nasional dan membuka luka lama krisis moneter 1998.
Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies, menyebut skema perdagangan bebas yang timpang ini sebagai ancaman serius bagi ketahanan ekonomi dan diplomasi Indonesia.
“Pemberlakuan tarif 0 persen terhadap seluruh produk AS sangat membahayakan sektor pertanian dan peternakan kita, karena daya saingnya rendah dibanding produk Amerika,” tegas Anthony dalam keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).
Ia menyoroti khusus sektor jagung pakan ternak yang diprediksi akan terpukul hebat. Menurutnya, harga jagung dari AS hanya 60–75 persen dari harga dalam negeri. Jika tarif dan hambatan non-tarif dihapus, petani lokal tak akan mampu bersaing.
“Ini bisa memicu kolaps massal petani jagung. Dampaknya bukan hanya kebangkrutan, tapi juga pukulan terhadap mata pencaharian pedesaan dan ketahanan pangan nasional,” katanya.
Anthony juga mengingatkan dampak liberalisasi produk pangan yang terjadi pasca-krisis 1998. Di bawah tekanan Dana Moneter Internasional (IMF), kala itu Indonesia dipaksa membuka pasar untuk sembilan bahan pokok, kecuali beras.
“Hasilnya, kita jadi importir gula terbesar bersama China. Pertanian tebu kita tak sanggup bersaing karena kebijakan itu. Sejarah bisa terulang,” pungkasnya.