Ketiga, adalah Layanan Aftercare untuk meningkatkan investasi dan dampaknya serta memperbaiki iklim investasi. Layanan ini terdiri dari berbagai layanan yang saling berhubungan untuk mempertahankan investasi yang sudah ada, kemudian mendorong dan mempercepat reinvestasi dalam memaksimalkan dampak terhadap ekonomi lokal.
Ia berharap, kegiatan AGASID tahun 2022 ini dapat memberikan hasil yang signifikan pada iklim Investasi di Aceh. Sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi serta mengeliminasi kemiskinan di Bumi Serambi Mekkah.
Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh Achris Sarwani mengatakan, AGASID 2022 hadir untuk mendukung semangat dan iklim investasi berkelanjutan yang lebih baik lagi di Aceh dengan tetap menjaga dan berwawasan kepada pelestarian lingkungan.
“Tahun ini naik kelas sebagai dengan tema “Advancement of Aceh Investment Throught Sustainable Downstream ecosystem”, menyiratkan pengembangan industri dari hulu hingga ke hilir dengan tetap menjaga kelestarian alam,” katanya.
Selain itu, ia juga mengaku sangat bersyukur dengan adanya forum Business Matching AGASID 2022 di Banda Aceh ini juga telah dilakukan MoU dengan sejumlah perusahaan yang berkomitmen berinvestasi di Aceh.
Ia berharap, Aceh melalui AGASID 2022 ini dapat mendukung pengoptimalan sumber daya yang dimiliki guna mendorong investasi bersih dan berkelanjutan sekaligus menciptakan industri hilirisasi yang berbasis produk turunan komoditas unggulan Aceh. (IA)