Kenaikan harga BBM terpaksa dilakukan Pemerintah setelah kenaikan harga minyak dunia yang cukup signifikan pada tahun ini, dengan harga rata-rata sebesar US$ 99.99 untuk tahun 2022. Sedangkan, keseluruhan tahun 2021 hanya mencatatkan rata-rata harga minyak sebesar US$ 67.96.
Telah terjadi kenaikan harga minyak dunia sebesar 47,13% yang memberikan beban tambahan pada anggaran subsidi.
Dengan kenaikan harga BBM tersebut, arah inflasi diperkirakan kembali meningkat pada bulan September 2022. Andil inflasi pada komoditas bensin sendiri diperkirakan pada kisaran 0,35%.
Proyeksi tersebut merupakan dampak langsung dari kenaikan harga BBM yang biasa disebut first round effect.
Meskipun demikian, dampak kenaikan harga BBM masih dapat berlanjut melalui kenaikan harga barang/jasa lainnya melalui second round effect, termasuk tekanan harga pada komoditas pangan.
Secara keseluruhan, inflasi Provinsi Aceh diperkirakan sekitar 7% (yoy) pada akhir tahun 2022. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari sebelum kenaikan harga BBM yang sekitar 6,03%.
Tekanan inflasi tidak hanya bersumber dari kenaikan harga BBM. Tapi juga berasal dari kenaikan harga pangan. (IA)