BANDA ACEH– Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh dan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Wilayah Aceh sepakat melaksanakan Sekolah Pasar Modal Syariah untuk mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Wakil Rektor III USK Prof Dr Ir Mustanir MSc dan Kepala BEI Aceh Dr Thasrif Murhadi SE MM di Gedung Flamboyan AAC Dayan Dawood Darussalam Banda Aceh, Sabtu (28/1/2023).
Sekolah Pasar Modal ini diikuti seluruh mahasiswa KIP-K 2022 yang terbagi dalam 16 sesi. Dimana setiap sesinya terdiri atas 150 mahasiswa. Program ini mulai berlangsung sejak 28 Januari hingga 11 Maret 2023.
Thasrif dalam sambutannya mengatakan, Sekolah Pasar Modal ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa menjadi lebih produktif, serta membangun kesadaran untuk berubah dari saving society menjadi investement society.
Selain itu dirinya menilai, pemahaman pasar modal ini semestinya penting diketahui semua orang. Pasalnya, setiap orang adalah pelaku ekonomi sehingga literasi pasar modal itu wajib diketahui.
“Di negara maju, mereka sudah mulai bergerak menuju investement society. Jadi membangun pemahaman tentang pasar modal dan investasi ini penting untuk diketahui semua orang,” ucapnya.
Selanjutnya, Prof Mustanir turut menyambut baik program edukasi tentang pasar modal untuk mahasiswa ini. Sebab informasinya langsung disampaikan oleh narasumber yang berasal dari lembaga sekuritas terpercaya. Seperti dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI dan RHB Sekuritas.
Menurutnya, pemahaman pasar modal ini penting agar mahasiswa dapat terhindar dari investasi bodong, yang saat ini telah menjadi permasalahan serius di masyarakat.
Selain itu, program ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa menjadi lebih mandiri secara finansial meskipun statusnya masih mahasiswa.
Oleh sebab itu, Mustanir mengingatkan mahasiswa untuk aktif dalam mengikuti program ini, serta tak sungkan untuk menanyakan hal-hal yang sangat teknis terkait pasar modal.
“Jadi manfaatkan kesempatan ini. Karena kita ingin mahasiswa bisa mandiri secara finansial, sehingga bisa membantu orang lain atau bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (IA)