BANDA ACEH — Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh bersama PT Mifa Bersaudara melaksanakan serah terima, sekaligus peresmian Laboratorium Perencanaan Tambang. Kegiatan tersebut berlangsung di Fakultas Teknik (FT) Jurusan Pertambangan kampus setempat, Rabu (5/10/2022).
Peresmian tersebut dilakukan oleh Rektor USK Prof Dr Ir Marwan bersama petinggi Mifa Bersaudara, Komisaris Utama Slamet Haryadi dan Dirut Ricky Nelson. Serta Dekan FT USK Prof Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC.
Rektor USK pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi sekaligus terima kasih atas hibah laboratorium pertambangan dari Mifa Bersaudara. Hal ini dinilai sangat penting dalam menunjang kegiatan akademik, sekaligus pertambahan fasilitas belajar.
“Kami menyadari fasilitas seperti ini sangat penting untuk anak kami dalam proses belajar. Laboratorium dan pemanfaatan teknologi merupakan keniscayaan di era modern,” kata Prof Marwan.
Selama ini, MoU antara USK dan Mifa Bersaudara berlangsung dengan baik serta penuh komitmen. Sebelum adanya laboratorium dari perusahaan ini, Rektor mengatakan, Mifa Bersaudara telah menjadi mitra USK untuk pelaksanaan praktek dan magang mahasiswa teknik.
Prof Marwan mengapresiasi Mifa Bersaudara yang memiliki komitmen terhadap isu lingkungan. Meskipun belum seutuhnya sempurna, namun keberpihakan tersebut menjadi harapan tersendiri.
“Dengan adanya kolaborasi, bisa memberikan pelajaran. Tidak ada pertambangan yang tak ada dampak. Tapi bisa meminimalisir sejak awal,” tutur Rektor.
Sementara Dirut Mifa Bersaudara Ricky Nelson mengaku senang bisa melakukan kolaborasi dengan USK. Pihaknya ingin terus berkontribusi untuk Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh, terutama lewat pendidikan.
“Kami berharap, mahasiswa USK bisa menjadi insan yang selalu mampu berkarya,” kata Ricky.
Laboratorium tersebut, merupakan sumbangsih Mifa Bersaudara terhadap pendidikan, dalam rangka menyiapkan alumni pertambangan yang berkualitas, dan siap masuk ke dunia kerja.
“Ini menjadi bagian dari upaya membangun pusat penelitian SDA Aceh. Pertambangan tidak bisa dipisahkan dari bisnis, namun ada siklusnya yang akan berakhir. Yang tidak putus, urusan gerak ekonomi, sosial dan pendidikan,” terangnya. (IA)