Banda Aceh, Infoaceh.net – Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah menghadiri pertemuan dengan rombongan Komisi VI DPR RI yang melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Banda Aceh, Rabu (17/9/2025).
Pertemuan berlangsung di Gedung Landmark Bank Syariah Indonesia (BSI) Banda Aceh dengan agenda membahas pengembangan ekonomi syariah, ketahanan energi listrik, serta penguatan pengelolaan Kawasan Sabang.
Rombongan DPR RI dipimpin Ketua Tim Komisi VI, M. Nasim Khan (PKB), bersama sejumlah anggota lintas fraksi, yaitu Ahmad Labib (Golkar), Unru Baso (Gerindra), Randi Zulmariadi (NasDem), Askweni (PKS), dan Faujia Helga (Demokrat).
Hadir pula perwakilan mitra kerja, antara lain dari Kementerian BUMN, PT PLN, PT Danantara, BPKS Sabang, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), serta Wakil Direktur Utama BSI.
Potensi Besar, Terkendala Regulasi
Dalam sambutannya, Wagub Fadhlullah menyampaikan ucapan selamat datang atas nama Pemerintah dan masyarakat Aceh kepada rombongan Komisi VI DPR RI.
Ia menegaskan Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional, baik di sektor energi, industri, pertanian, perikanan, maupun pariwisata.
“Aceh memiliki posisi strategis di barat Indonesia, kaya akan sumber daya alam, serta didukung oleh fasilitas pelabuhan dan kawasan industri yang terus berkembang,” ujarnya.
Namun, lanjutnya, posisi strategis itu belum memberikan manfaat optimal. Salah satu hambatan yang dihadapi adalah keterbatasan kewenangan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) dalam mengelola kawasan strategis tersebut.
“Kami berharap Komisi VI DPR RI dapat membantu Aceh dalam upaya memperkuat pengelolaan BPKS Sabang serta memaksimalkan potensi strategis lainnya,” tegas Fadhlullah.
Selain isu Sabang, pertemuan juga menyoroti pengembangan ekonomi syariah.
Menurut Fadhlullah, Aceh yang telah menerapkan sistem keuangan berbasis syariah memiliki peluang besar untuk tampil sebagai pusat ekonomi halal, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan regional.
“Dengan dukungan kebijakan yang tepat, Aceh bisa menjadi model ekonomi syariah yang mampu bersaing di tingkat global,” jelasnya.