BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyampaikan apresiasi kepada PT Bank Syariah Indonesia (BSI) atas kesungguhan bank tersebut menuntaskan migrasi rekening para nasabah di Aceh.
Katanya, meski sempat terkendala dan menuai komplain dari masyarakat pada awal operasional di Aceh, namun BSI terus bekerja keras memberikan kenyamanan dalam pelayanan.
“Kesungguhan BSI patut kita apresiasi. Dan itu dirasakan masyarakat,” kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman saat menghadiri peresmian BSI Kantor Cabang KH Ahmad Dahlan Banda Aceh, Senin (27/12).
Peresmian BSI Kantor Cabang Ahmad Dahlan ini ditandai pemukulan rebana oleh Wakil Komisaris Utama BSI, Muhammad Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang) bersama Aminullah Usman, RCEO BSI Regional 1 Aceh Wisnu Sunandar, Kepala BI Perwakilan Aceh Achris Sarwani, Kepala OJK Aceh Yusri serta sejumlah pejabat BSI pusat lainnya.
Aminullah yang juga mantan Dirut BPD Aceh ini tak lupa mengungkapkan rasa optimis terhadap bank milik pemerintah pusat tersebut, karena dinilai mampu menuntaskan proses konversi sesuai target waktu.
Wali Kota kemudian menceritakan soal kendala yang dihadapi BSI dan dirinya kemudian ikut memberikan pemahaman kepada masyarakat bersama Kepala BI dan Kepala OJK.
“Soal komplain, dulu yang dicari wali kota. Namun kita terus beri pemahaman kepada masyarakat, kita berikan edukasi. Yang pertama kita sampaikan uang tidak akan hilang. Ini bank besar, ada jaminannya. Kita jelaskan konversi dari konvensional ke syariah butuh waktu. Alhamdulillah akhirnya masyarakat bisa memahami,” ungkapnya.
Kepada jajaran BSI, Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Aceh ini berharap agar bank tersebut memberikan akses seluas-luasnya bagi pelaku UMKM di Banda Aceh dalam mendapatkan pembiayaan.
Katanya, Banda Aceh sebagai kota pariwisata, kota jasa dan perdagangan mayoritas masyarakat bergerak di sektor usaha mikro, kecil dan menengah.
Selama ini, lanjut Aminullah, Pemko mendorong UMKM di Banda Aceh dengan program pembiayaan melalui bank mikro Mahirah Muamalah Syariah.
Namun bank tersebut memiliki keterbatasan karena baru bisa menyalurkan modal usaha untuk pelaku UMKM sekitar Rp 35 miliar. Sementara di Banda Aceh saat ini UMKM sudah mencapai 16.950 unit.
Karenanya, Wali Kota Aminullah meminta peran BSI ikut berperan dalam membantu pelaku usaha mikro di Banda Aceh. Ia menyarankan agar BSI dapat bekerjasama dengan Mahirah Muamalah.
“Mahirah Muamalah hadir tidak sekedar membantu masyarakat kecil, tapi juga bisa memberantas rentenir. Kita pernah survey, sebelum Mahirah hadir masyarakat pedagang kecil mencapai 80 persen yang berurusan dengan rentenir. Tapi sekarang kita survey hanya ada 2 persen lagi,” ungkap Wali Kota yang juga Ketua Ikatan Alumni Akuntansi Provinsi Aceh ini. (IA)