Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Waspada Beras Oplosan! Ini 7 Ciri-Ciri dan Cara Menghindarinya agar Tak Jadi Korban Penipuan

Meski tampak sepele, peredaran beras oplosan berdampak serius secara ekonomi dan kesehatan. Konsumen bisa saja mengonsumsi beras berkualitas buruk atau yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya tanpa disadari.

Infoaceh.net – Beras merupakan makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia. Namun, di tengah tingginya permintaan, muncul praktik curang yang merugikan konsumen, yakni peredaran beras oplosan.

Fenomena ini kembali mencuat setelah pemerintah menemukan ratusan merek beras yang tidak sesuai standar mutu. Temuan tersebut menimbulkan kekhawatiran publik terkait kualitas dan keamanan bahan pangan yang dikonsumsi sehari-hari.

Apa itu Beras Oplosan?

Beras oplosan adalah beras yang telah dicampur atau dimodifikasi dengan tujuan menipu konsumen demi keuntungan. Praktik ini bisa meliputi pencampuran beras kualitas rendah dengan beras premium, penambahan zat pemutih, atau pengemasan beras medium dengan label premium.

Meski tampak sepele, peredaran beras oplosan berdampak serius secara ekonomi dan kesehatan. Konsumen bisa saja mengonsumsi beras berkualitas buruk atau yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya tanpa disadari.

Ciri-Ciri Beras Oplosan yang Perlu Diwaspadai:

  1. Aroma Tidak Alami
    Beras asli memiliki aroma khas yang segar. Jika tercium bau kimia atau menyengat, besar kemungkinan beras tersebut telah dicampur bahan tambahan.

  2. Warna Terlalu Putih atau Mengilap
    Warna putih mencolok atau tampak terlalu mengilap menandakan beras kemungkinan telah dipoles atau diputihkan secara kimiawi.

  3. Butiran Tidak Merata
    Beras asli umumnya memiliki ukuran butir yang seragam. Campuran butir patah, kecil, dan besar dalam satu kemasan bisa menjadi tanda oplosan.

  4. Berat Tidak Sesuai Label
    Temuan Kementerian Pertanian menunjukkan banyak kemasan bertuliskan 5 kg, namun berat aslinya hanya 4,5 kg.

  5. Cepat Menguning atau Berjamur
    Beras yang cepat berubah warna atau berbau tidak sedap menunjukkan pengawetan tidak benar, bisa jadi karena oplosan.

  6. Lengket Saat Dimasak
    Jika nasi terasa terlalu lengket meski air sudah sesuai takaran, kemungkinan beras tersebut telah dicampur dengan jenis berkadar air tinggi.

  7. Harga Tidak Masuk Akal
    Jika beras berlabel “premium” dijual jauh lebih murah dari harga pasar, waspadai kemungkinan kualitasnya tidak asli.

Tips Menghindari Beras Oplosan:

  • Beli dari toko resmi, ritel modern, atau distributor terpercaya.

  • Periksa izin edar, label kemasan, dan pastikan produk terdaftar di situs resmi.

  • Hindari beras dengan harga jauh di bawah standar.

  • Pilih beras dalam kemasan transparan agar Anda bisa melihat warna dan bentuk butirannya.

Jangan Jadi Korban!

Beras oplosan bukan sekadar praktik curang, tapi juga ancaman bagi kesehatan. Kenali ciri-cirinya, jangan tergiur harga murah, dan selalu waspada saat membeli kebutuhan pokok. Jika ragu, laporkan ke pihak berwenang atau cek daftar resmi produk dari pemerintah.

simple-ad
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Kanwil DJBC Aceh melaksanakan pemusnahan rokok ilegal hasil penindakan kepabeanan dan cukai pada Selasa, 22 Juli 2025, di Kantor Wilayah DJBC Aceh. (Foto: Ist)
Presiden Prabowo Subianto
Erick diduga memecat Komisaris Utama (Komut) PT ASDP Indonesia Ferry, Lalu Sudarmadi setelah melaporkan potensi korupsi di perusahaan pelat merah itu kepadanya.
Mantan pecatan TNI AL, Satria Arta Kumbara, yang kini menjadi tentara Rusia, ingin pulang ke Indonesia.
Pemerintah kembali memantik kemarahan publik. Kali ini bukan soal bansos atau proyek mangkrak, tapi rencana pembatasan layanan panggilan suara dan video pada aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram.
Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus pemerkosaan dan pencabulan yang dilakukan seorang pria penyandang disabilitas berinisial C (34) terhadap dua korban anak di bawah umur di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Saat pesta pernikahan keduanya digelar menimbulkan insiden hingga tiga orang tewas termasuk polisi di Pendopo Garut, Jabar pada Jumat (18/7/2025) lalu. 
Pesawat-pesawat ditembak jatuh dari udara
komika ternama Abdur Arsyad terlihat berdialog hangat namun penuh makna dengan Sultan Tidore, H. Husain Alting Sjah
Kantor Imigrasi Jakarta Selatan menangkap 24 warga negara asing (WNA) di kawasan Cilandak Barat dan Apartemen Kalibata City.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bukan partai milik keluarga
“Transaksi tertingginya (rekening terindikasi judol) adalah Rp3 miliar lebih. Transaksi terendahnya Rp1.000. Rata-rata deposit kalau dirata-ratakan adalah Rp2 juta lebih,” kata Saifullah Yusuf, dikutip Minggu (20/7/2025).
Mahasiswa KKN USK Kelompok LT_BM-SPT 1. (Foto: Ist).
Pembukaan Aceh Mandarin Camping 2025 di Universitas Syiah Kuala, pada Senin (21/07/2025). (Foto: Humas USK
Plt. Sekda Aceh, M Nasir melepas Kontingen Aceh FORNAS VIII ke NTB di Anjong Mon Mata Mata Banda Aceh, Senin malam (21/7). (Foto: Ist)
Gubernur Aceh terima penghargaan Pimred Award 2025. (Foto: Ist)
Kajati Aceh Yudi Triadi SH MH memimpin rapat penyusunan draft perjanjian kerja sama antara Kejati Aceh dan Kodam IM, Senin, 21 Juli 2025. (Foto: Ist)
Anggota DPRA Mawardi Basyah dituntut 1 tahun penjara
Wagub Aceh Fadhlullah bersama Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal dan Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar mengikuti peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Bandar Lampahan, Bener Meriah, Senin (21/7). (Foto: Ist)
RSJ Aceh memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 dengan menggelar kegiatan khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang tergabung dalam program Day Care, Senin (21/7). (Foto: Ist)
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks