“Kami mengimbau nasabah untuk dapat selalu berhati-hati dengan penawaran yang dapat merugikan nasabah. Apalagi saat ini Indonesia termasuk negara yang rentan terhadap serangan siber dalam berbagai platform,” ujarnya.
Diakatakan Ziad, menurut data perusahaan keamanan siber Surfshark, Indonesia menempati urutan ke-3 negara dengan jumlah kasus kebocoran data terbanyak di dunia.
Tercatat, ada 12,74 juta akun yang mengalami kebocoran data di tanah air selama kuartal III-2022 alias yang tercatat hingga 13 September 2022.
“Data ini tentunya menjadi indikator untuk siapapun lebih waspada dalam menerima informasi apapun yang mengatasnamakan lembaga tertentu,” pungkasnya. (IA)