Zulkifli HM Juned Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua REI Aceh
BANDA ACEH – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perusahan Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Aceh menggelar Musda VIII, Rabu (4/10/2023).
Hasilnya, Zulkifli HM Juned terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Aceh masa bakti 2023-2026.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto sekaligus berkesempatan untuk melantik pengurus baru DPD REI Aceh periode 2023-2026.
Usai terpilih, Zulkifli mengatakan segera melakukan rapat dengan pengurus guna menentukan 100 hari program kerja pertama.
Target tersebut, kata Zulkifli bisa dicapai melalui rapat kordinasi sesama pengurus DPD. Disamping itu, banyak gagasan yang akan dilakukan ke depan untuk melengkapi pekerjaan Plt sebelumnya.
“Kita selama ini menemukan berbagai kesulitan, mulai dari air bersih, masalah regulasi di perbankan. Kedepannya Kita perlu sama-sama melakukan audiensi dengan dinas terkait,” jelasnya.
Zulkifli juga menyinggung terkait persoalan galian C yang kini dihadapkan dengan keterbatasan material tanah atau pasir karena adanya penertiban dari pemerintah. Padahal kebutuhan terhadap material galian C terus meningkat.
Ke depan, kata Zulkifli, pihaknya mengharapkan Pemerintah Aceh, sudah memiliki langkah ke depan untuk memastikan jumlah ketersediaan galian C dengan kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur di kota Madya dan Aceh Besar.
“Untuk kebutuhan dimaksud, kita juga menginginkan pengambilan galian C agar tidak terganggu infrastruktur lainnya,” harap Zulkifli.
Sebelumnya, Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi membuka musyawarah daerah (Musda) ke-8 DPD REI Aceh di Hotel Hermes Palace, Rabu (4/10/2023).
Mawardi mengharapkan para pengusaha yang tergabung dalam DPD REI dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh mewujudkan rumah hunian bersubsidi bagi masyarakat kurang mampu atau prasejahtera.
“REI Aceh bisa menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan syariah untuk pembiayaan pembangunan kebutuhan rumah masyarakat,” kata Mawardi.
Menurut Mawardi, selain berorientasi bisnis, REI juga mempunyai peran sosial terhadap masyarakat dengan membangun rumah subsidi.
“Kita percaya pengembang REI tidak melupakan sisi humanis, kami yakin seiring membaiknya ekonomi masyarakat, daya beli rumah masyarakat juga meningkat.”
Mawardi mengatakan, peluang usaha properti begitu besar di Aceh. Berdasarkan data, penduduk Aceh saat ini mencapai 5 juta lebih. Kebutuhan rumah pun meningkat, bahkan kebutuhan rumah di Aceh mencapai 7 ribu unit pertahun.
Ketua Umum DPP REI Joko Suranto mengatakan, Aceh memiliki peluang besar untuk pengembangan ekonomi. Karena itu ia berpesan tiga hal kepada para pengusaha REI di Aceh.
Ketiga pesan tersebut adalah memiliki prasangka baik, open mind dan berani berubah.
“Saatnya anda bangkit dan berubah dan membawa manfaat bagi masyarakat Aceh,” kata Joko. (IA)