NAGAN RAYA — Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Nagan Raya kembali menangkap tiga pemuda yang diduga terlibat penyekapan dan pemerkosaan terhadap seorang gadis di bawah umur berusia 15 tahun di daerah setempat.
Polisi sejauh ini sudah menangkap 12 orang tersangka, dari 14 pelaku terkait kasus pemerkosaan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Nagan Raya AKP Machfud mengatakan, ketiga terduga pelaku pemerkosa tersebut diringkus di tempat persembunyiaannya di kebun kopi milik warga di Kabupaten Aceh Tengah pada Selasa (21/12) pagi.
Ketiga pelaku pemerkosaan itu saat ini sedang dalam perjalanan dibawa pulang ke Polres Nagan Raya, guna dilakukan pemeriksaan oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Nagan Raya.
Ia menyebutkan, dengan ditangkapinya tiga orang itu, kini tersisa dua orang lagi yang masih buron dari total terduga pelaku sebanyak 14 orang.
Ia menambahkan, adapun tiga terduga pelaku yang diringkus pada Selasa (21/12) masing-masingnya bernisial AF, SR serta IP. Sementara dua terduga pelaku lainnya yang menjadi buronan Polres Nagan Raya yaitu inisial DN dan AI.
Sedangkan dua orang pelaku lagi, juga sedang diburu.
Machfud dalam keterangannya, Selasa (21/12) menjelaskan, selain berhasil menangkap tiga terduga pelaku tersebut, tim Opsnal Satreskrim Polres Nagan Raya turut mengamankan satu unit sepeda motor jenis Scoopy warna putih yang disembunyikan pelaku di kebun kopi milik warga Aceh Tengah.
“Kita juga mengucapkan terima kasih kepada Polres Aceh Tengah, serta personel Polsek Jagong Jeget karena telah membantu penangkapan terhadap tiga pelaku,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak perempuan berusia 15 tahun di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, diduga disekap dua hari di sebuah kafe dan diperkosa 14 pria bergiliran. Polisi telah menangkap 9 orang di antaranya.
Kasat Reskrim Polres Nagan Raya AKP Machfud mengatakan, awalnya perempuan 15 tahun itu keluar rumah membeli bakso bakar pada Sabtu (11/12) malam, tapi sampai pukul 23.50 waktu setempat, ia tak kunjung pulang.
“Pada saat itu, ibu kandung korban berusaha mencari di sekitar tempat tinggalnya, namun anak perempuannya belum ditemukan,” kata Machfud, Jum’at (17/12).
Keluarga baru mengetahui keberadaannya pada Selasa (14/12) ketika ada seseorang yang menelepon memberitahu bahwa anak itu berada di sebuah kafe. Sang ibu lalu bergegas menjemput anaknya.
Setiba di rumah, anak itu bercerita bahwa telah diperkosa RK (18 tahun) dan 13 orang lain.
Pemerkosaan dilakukan di kamar kafe yang dikelola FS (21 tahun).
“Menurut korban, setelah 14 pemuda melampiaskan hawa nafsunya, ia disekap dalam kamar tersebut selama 2 hari,” ujar Machfud. (IA)