Sigli – Enam mahasiswi asal Kabupaten Pidie di sebuah perguruan tinggi di Medan, Sumatera Utara, diduga memjadi korban penipuan oleh seniornya dengan dalih uang KKN (Kuliah Kerja Nyata), skripsi dan uang laboratorium.
Korban mengaku menyerahkan uang masing-masing Rp 7,6 juta kepada abang leting kuliah alias senior, berinisial AK bin MJ (32) asal Mutiara, Kabupaten Pidie.
“Dari pengakuan korban, terungkap AK bin MJ meminta mereka mentransfer uang untuk keperluan KKN, Skripsi dan Biaya Laboratorium, ke rening pribadinya,” kata Kapolres Pidie AKBP Padli melalui Kasat Reskrim AKP Ferdian Chandra, Ahad (5/9).
Dijelaskan AKP Ferdian, AK bin MJ sering menghubungi korban via Hp WhatsApp (WA) dan grup kuliah mahasiswa asal Pidie, untuk menyampaikan ihkwal tersebut.
“Kejadian pada akhir 2019 silam, AK bin MJ menghubungi para korban lewat HP, WA dan grup kuliah, memberitahukan tentang uang KKN, Skripsi dan Laboratorium yang belum mereka lunasi pada Juni 2018,” ungkap Kasat.
Kemudian, lanjut Kasat, dari salah satu korban mengirimkan uang tersebut via rekening pribadi tersangka sejumlah Rp 3.965.000 dan pada 12 Februari korban kembali mengirim sisa pembayaran kepada tersangka.
“Dari keseluruhan, tersangka meraup Rp 46 juta, dimana dari pengakuan AK bin MJ uang tersebut telah digunakan untuk modal peliharaan ayam. Namun peliharaanya bangkrut, jadi uang modal dari para korban pun tidak bisa terbayar,” ungkap Kasat.
Terungkap, lanjutnya, tersangka telah melakukan penipuan terhadap para korban, pada saat para korban mendatangi pihak administrasi kampus awal 2021.
“Para korban merasa dirugikan, selanjutnya pada Agustus 2021 para korban membuat pengaduan di SPKTD Polres Pidie guna untuk dapat dilakukan proses hukum selanjutnya,” sebut Kasat.
Menanggapi laporan itu, kata Kasatreskrim, pada Sabtu (4/9) sekitar pukul 17.30 Wib, Unit Opsnal Sat Reskrim Polres Pidie mendapat informasi, tersangka sedang bekerja sebagai tukang las di sebuah pesantren di Kecamatan Samalanga, Bireuen.
“Kemudian Unit Opnal Sat Reskrim langsung mendatangi TKP dan meringkus tersangka. Guna dimintai keterangan lebih lanjut serta penyidikan, tersangka kemudian dibawa ke Polres Pidie,” pungkas Kasat Reskrim. (IA)
