Kemudian, penerimaan langsung oleh panitia pelaksana (Panpel) yang bersumber dari Sponsorship, sumbangan pihak ketiga lainnya yang sah dan tidak mengikat, dan penjualan tiket sebesar Rp 5.436.036.000.
Penyimpangan Anggaran Aceh World Solidarity Cup (AWSC) Tahun 2017 mengakibatkan kerugian negara kurang lebih sebesar Rp2.809.600.594. Hal itu berdasarkan LHP BPKP Perwakilan Aceh.
“Kerugian keuangan negara sebesar Rp 2,8 miliar lebih yang disebutkan dalam putusan Majelis Hakim tersebut, diperoleh dari hasil audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) yang dilakukan oleh auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh,” terangnya.
Tersangka dijerat Pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 3 Jo Pasal 18 JO Pasal 8 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No 21 Tahun 2001 tentang Perubahan UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) KUHP.
Sebelumnya, Pemerintah Aceh di masa Gubernur Irwandi Yusuf menggelar turnamen sepakbola bertaraf internasional ‘Aceh World Solidarity Cup’ yang dipusatkan di stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pada 2-6 Desember 2017.
Kegiatan yang diikuti empat negara yaitu Indonesia, Kyrgyztan, Mongolia dan Brunei Darussalam itu diluncurkan oleh Gubernur Irwandi Yusuf dengan tujuan untuk mengembalikan prestasi sepakbola Aceh. (IA)