Aceh Timur, Infoaceh.net — Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah didesak untuk memerintahkan jajarannya mengusut tuntas sejumlah proyek mangkrak di Kabupaten Aceh Timur, yang diduga rawan korupsi dan penyimpangan, sehingga diduga merugikan negara miliaran rupiah.
Ini merupakan kali kedua Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (Nasional) Ronny H meminta Kapolda Aceh untuk mengusut sejumlah proyek mangkrak yang menjadi tontotan publik dan terkesan bebas dari sentuhan hukum.
“Kami dengar Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah sangat konsisten soal penegakan hukum tanpa pandang bulu, jadi kami harap beliau membuktikannya di sejumlah persoalan Aceh Timur ini, karena sejumlah proyek mangkrak itu sangat merugikan negara dan masyarakat, Apalagi proyek strategis dan besar,” kata Ronny, Ahad, 2 November 2025.
Dia berharap Kapolda Aceh dapat mendengarkan aspirasi masyarakat Aceh, khususnya Aceh Timur, untuk membersihkan Serambi Mekkah dari praktek – praktek kotor KKN, agar terwujud kesejahteraan dan kemajuan Aceh sebagaimana yang dicita – citakan Kapolda Aceh, sebagai putera asli Aceh, sebagaimana slogan – slogan Aceh Meutuah yang terpampang di setiap kantor polisi di seluruh Aceh.
“Kami percaya bapak Kapolda punya komitmen dan idealisme yang tinggi terutama yang berkaitan dengan pemberantasan KKN, karena kami ada dengar dari bawahannya, kalau Kapolda ini sangat tegas dan keras, tidak mau kompromi pada hal yang melanggar hukum, apalagi beliau putera Aceh asli, yang sangat ingin memajukan Aceh, tentunya KKN mesti diperangi, jika ingin wujudkan Aceh Metuah, jangan sampai malah jadi Aceh Meuruah,” ujar Aktivis HAM Aceh itu.
Selain itu dia juga mendesak Kapolda Aceh mengusut secara jujur dan transparan soal dugaan KKN terkait penguasaan dua BUMD sawit di Aceh Timur, selama bertahun – tahun lalu, yang diduga hanya menumbalkan pelaku kecil dalam proses hukumnya.
Ronny mengaku sangat mendukung kepemimpinan Kapolda Aceh, Irjen Marzuki Ali Basyah demi menegakan kebenaran dan keadilan di Aceh.
“Kami sangat mendukung beliau selama itu atas nama menegakan kebenaran dan keadilan, apalagi yang berkaitan dengan pengungkapan kejahatan seperti korupsi, memang korupsi sulit diberantas habis, tapi setidaknya bila dapat dikurangi itu dapat berdampak pada kepentingan, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh, terutama soal Korupsi sumber daya alam,” ungkap Putra Idi Rayeuk itu.
Ronny berharap Kapolda Aceh dapat menggunakan kekuasaannya di ranah hukum untuk memberantas semua korupsi atau pencurian hasil kekayaan alam Aceh secara ilegal.
Sehingga telah menghambat kesejahteraan rakyat Aceh, menciptakan jurang ketidakadilan akibat hasil kekayaan alamnya dicuri dan hanya dinikmati oleh segelintir orang saja.
“Kami juga ingin bapak Kapolda meluruskan seluruh hasil kekayaan alam Aceh yang selama ini dicuri atau dikeruk secara ilegal, dan tidak transparan, seperti tambang emas, minyak, gas dan lainnya, alam Aceh sangat kaya, tapi banyak rakyatnya masih miskin, jadi kami berharap bapak Kapolda luruskan ini sebagai bentuk pengabdian pada rakyat Aceh dan Bumoe Aceh sebagai kampung halamannya,” ujar Ronny.
Sejauh ini pihaknya masih ingin memberi kesempatan penegak hukum untuk menuntaskan seluruh persoalan diatas, dan menunda melakukan aksi damai di depan Mapolda Aceh dan Kejati Aceh.
“Kami sudah ke Banda Aceh kemarin, sudah mau action, sudah konsultasikan semua hal itu, tapi ada saran dari abang – abang di Polda, agar dapat dipelajari dulu dan dikordinasikan, jadi kami pending dulu selama satu – dua pekan ini, kami rasa tidak ada salahnya kami lihat dulu buktinya, ditindaklanjuti atau tidak, jika tidak, nanti kami baru balik lagi ke Polda dan Kejati, untuk action di sana sampai semua kasus itu diusut tuntas,” pungkas Alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.



