JANTHO — Sepanjang tahun 2022, Mahkamah Syar’iyah Jantho menerima dan mengadili 1.033 perkara, 4 diantaranya perkara poligami dan 16 perkara rudapaksa atau pemerkosaan dari 40 perkara jinayat.
Demikian disampaikan Panitera Mahkamah Syar’iyah Jantho Muhammad Raihan SAg SH MH, Jum’at (30/12)
Ia menyampaikan, 1.033 perkara pada tahun 2022 dengan klasifikasi 11 perkara sisa pada tahun 2021 dan 1.022 perkara yang terregister di Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Jantho tahun 2022, dengan jenis perkara gugatan (contensius) 530 perkara, perkara permohonan (voluntair) 452 perkara, perkara Jinayat 40 perkara, 38 perkara jinayat dewasa dan 2 perkara Jinayat anak.
Adapun untuk perkara gugatan yaitu sejumlah 530 perkara, perkara cerai talak (talak yang diajukan oleh suami terhadap istri) 188 perkara, dan perkara cerai gugat (istri menggugat cerai suami) masih mendominasi yaitu sejumlah 344 perkara, dan perkara kewarisan 18 perkara, harta bersama 8 perkara.
Perkara permohonan poligami ada 4 perkara, isbat nikah 284 perkara, dispensasi kawin 54 perkara, perwalian ada 11 perkara, penetapan ahli waris ada 129 perkara, dan lain-lain 16 perkara.
Majelis Hakim dengan komposisi 1 ketua dan 3 orang hakim telah mengadili dan menjatuhkan putusan sejumlah 1021 perkara, dengan perkara sisa yaitu 12 perkara perdata gugatan, sedangkan perkara permohonan dan perkara jinayat dapat diselesaikan semuanya pada tahun 2022.
Sedangkan untuk perkara yang didaftar secara elektronik (E-Court) adalah 696 perkara yaitu perkara gugatan 303 perkara dan perkara permohonan 393 perkara.
Perkara yang dikabulkan sejumlah 910 perkara, dicabut terdapat 58 perkara, tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) ada 19 perkara, ditolak ada 12 perkara dan digugurkan terdapat 11 perkara, berjumlah 1.010 perkara.
Sedangkan perkara Poligami ada 4 perkara, dua dikabulkan oleh Majelis Hakim, sedangkan dua perkara lainnya ditolak oleh Majelis Hakim.
Mahkamah Syar’iyah Jantho menutup tahun 2022, dengan progres penyelesaian perkara sebagaimana direkam pada laman sistem informasi perkara sejumlah (1021) perkara atau 98,84 %, dengan sisa perkara hanya 12 perkara atau 1,16%, terdapat penambahan persentase perkara dari tahun 2021 yaitu 798 perkara dan pada tahun 2022 sejumlah 1022, bertambah yaitu 224 perkara atau meningkat 28 persen.