Zaini Yusuf Divonis 4 Tahun Penjara Kasus Korupsi Tsunami Cup
Kasus tersebut berawal saat Pemerintah Aceh yang saat itu Gubernurnya masih dijabat oleh Irwandi Yusuf menggelar turnamen sepakbola bertaraf internasional bertajuk AWSC yang dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa pada awal Desember 2017 lalu.
Kegiatan itu diikuti empat negara yaitu Mongolia, Brunei Darussalam, Kyrgyzstan dan timnas Indonesia. Turnamen itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2017 senilai Rp 3,8 miliar.
Selain itu, selama turnamen panitia pelaksana menerima dana dari sponsor, penjualan tiket hingga sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat sebesar Rp 5,4 miliar. Sehingga total anggaran yang dikelola oleh Zaini Yusuf Cs berjumlah Rp 9,2 miliar.
Kejaksaan Negeri Banda Aceh menerima laporan dari masyarakat tentang dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh beberapa pejabat dalam pengelolaan anggaran AWSC 2017.
Setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan, kerugian negara dari pagu anggaran itu mencapai Rp 2,8 miliar sesuai hasil LHP BPKP Perwakilan Aceh.
Sebelumnya, Kasi Intelijen Kejari Banda Aceh Muharizal mengatakan, Zaini ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (7/9) lalu. Zaini diduga ikut menikmati uang penyimpangan anggaran AWSC sebesar Rp 730 juta.
Nama Zaini muncul dalam fakta persidangan atas terdakwa Moh Sa’adan dan Simon Batara. Keduanya telah divonis masing-masing 2 tahun penjara.
Menurut Muharizal, berdasarkan hasil penyelidikan diketahui sumber dana AWSC dari APBA Perubahan tahun 2017 pada Dispora Aceh sebesar Rp 3,8 miliar. Panitia pelaksana juga disebut mendapatkan dana dari sponsor, sumbangan pihak ketiga serta penjualan tiket sebesar Rp 5,4 miliar.
“Penyimpangan anggaran AWSC tahun 2017 mengakibatkan kerugian negara kurang lebih sebesar Rp 2,8 miliar berdasarkan LHP BPKP Perwakilan Aceh,” jelas Muharizal, Senin (19/9/2022).
Untuk diketahui, event AWSC 2017 digelar pada masa kepemimpinan Gubernur Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur Nova Iriansyah. Turnamen sepakbola internasional itu diikuti empat negara yakni Indonesia, Kyrgyztan, Mongolia dan Brunei Darussalam.