Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Arah Baru Indonesia Menuju Bebas Malaria: Presiden Gaungkan Gerakan Nasional Basmi Malaria

Gerakan ini memang dimulai dalam waktu yang relatif singkat, namun diharapkan menghasilkan dampak jangka panjang. Tidak perlu menunggu puluhan tahun untuk melihat hasil. Bahkan, dalam satu hingga dua tahun, daerah-daerah yang sebelumnya menjadi kantong malaria bisa segera berubah menjadi zona bebas jika langkahnya dilakukan cepat dan tepat.

Teknologi dan Data Jadi Senjata Baru

Era digital membawa perubahan besar. Dalam gerakan ini, penggunaan teknologi informasi dan sistem data akan diperkuat untuk memantau kasus malaria secara real-time. Aplikasi pelaporan cepat dan sistem pemetaan digital akan membantu petugas lapangan merespons lebih cepat jika ditemukan kasus baru.

Dengan data yang akurat, distribusi sumber daya seperti obat, alat diagnostik, dan tenaga medis bisa lebih tepat sasaran. Teknologi akan menjadi tulang punggung efektivitas gerakan ini, terutama dalam identifikasi zona risiko dan pengambilan keputusan kebijakan.

Peran Masyarakat Sangat Krusial

Meskipun gerakan ini dipimpin langsung oleh pemerintah pusat, peran masyarakat tetap menjadi pilar utama. Masyarakat di daerah endemis perlu diedukasi agar paham cara mencegah gigitan nyamuk malaria, mengenali gejala awal, dan tidak ragu untuk berobat. Tokoh masyarakat, guru, dan pemuka agama juga akan diajak terlibat.

Presiden menekankan bahwa keberhasilan gerakan ini sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak. Tidak cukup hanya pemerintah bekerja sendiri, tetapi harus ada sinergi dari tingkat desa hingga pusat. Gotong royong kembali menjadi semangat yang dihidupkan, karena masalah ini menyangkut kesehatan generasi bangsa.

Malaria Bisa Diberantas, Ini Bukan Mimpi

Beberapa negara telah membuktikan bahwa malaria bisa benar-benar dihilangkan. Indonesia pun punya potensi besar untuk menyusul. Dengan iklim tropis dan kondisi geografis yang beragam, tantangan memang tidak kecil. Tetapi jika gerakan ini dijalankan secara konsisten, hasilnya akan terasa nyata.

Presiden pun optimis bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan bisa menghapus malaria dari peta penyakit menular. Apalagi, dengan dukungan teknologi, pendanaan yang cukup, dan semangat masyarakat yang tinggi, upaya ini bukan sekadar wacana.

Gerakan ini memang dimulai dalam waktu yang relatif singkat, namun diharapkan menghasilkan dampak jangka panjang. Tidak perlu menunggu puluhan tahun untuk melihat hasil. Bahkan, dalam satu hingga dua tahun, daerah-daerah yang sebelumnya menjadi kantong malaria bisa segera berubah menjadi zona bebas jika langkahnya dilakukan cepat dan tepat.

Seruan Presiden untuk memulai Gerakan Nasional Basmi Malaria bukan hanya seruan biasa. Ini adalah panggilan nyata untuk seluruh rakyat Indonesia agar bahu-membahu mewujudkan negeri yang bebas dari penyakit berbahaya ini. Semua pihak punya peran masing-masing, sekecil apa pun itu.

Mari mulai dari sekarang. Indonesia bebas malaria bukan sekadar harapan, tetapi tujuan bersama yang bisa kita wujudkan.

author avatar
dara adinda

Lainnya

DPD Partai Gerindra Aceh, Selasa (22/7), menerima kunjungan istimewa Pimpinan Perwakilan Parti Islam Se-Malaysia (PAS) Selangor beserta rombongan. (Foto: Infoaceh.net/Fauzan)
Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam bertemu jajaran PWI Kota Sabang, Selasa, 22 Juli 2025 di ruang rapat lantai III Sekretariat Daerah Kota Sabang. (Foto: Ist)
645 peserta ikut ujian jalur mandiri penerimaan mahasiswa baru dengan Sistem Seleksi Eleketronik Tahun 2025 di kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Selasa (22/7). (Foto: Ist)
Kepala Bidang Fasilitas Bea dan Cukai Kanwil DJBC Aceh, Leni Rahmasari bersama Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas, Muparrih saat berkunjung ke kantor redaksi media INFOACEH.NET di Jalan Prof Ali Hasjmy, Lamteh, Banda Aceh, Selasa (22/7). (Foto: Ist)
Fajri Bugak didampingi tim pemenangan, Suryadi, menyerahkan berkas pencalonan kepada ketua panitia pelaksana Konferensi VII PWI Bireuen tahun 2025, Akhyar Rizki, di kantor PWI setempat, Selasa sore (22/7).
MTsN 1 Banda Aceh meraih penghargaan Kinerja Sangat Baik dari Kementerian Keuangan RI, atas capaian nilai IKPA sebesar 99,35 Semester I tahun 2025.
Komisi IV DPRK Sabang mendesak Wali Kota Sabang segera melakukan perombakan total terhadap manajemen RSUD Sabang. (Foto: Ist)
Kanwil DJBC Aceh melaksanakan pemusnahan rokok ilegal hasil penindakan kepabeanan dan cukai pada Selasa, 22 Juli 2025, di Kantor Wilayah DJBC Aceh. (Foto: Ist)
Presiden Prabowo Subianto
Erick diduga memecat Komisaris Utama (Komut) PT ASDP Indonesia Ferry, Lalu Sudarmadi setelah melaporkan potensi korupsi di perusahaan pelat merah itu kepadanya.
Mantan pecatan TNI AL, Satria Arta Kumbara, yang kini menjadi tentara Rusia, ingin pulang ke Indonesia.
Pemerintah kembali memantik kemarahan publik. Kali ini bukan soal bansos atau proyek mangkrak, tapi rencana pembatasan layanan panggilan suara dan video pada aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram.
Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus pemerkosaan dan pencabulan yang dilakukan seorang pria penyandang disabilitas berinisial C (34) terhadap dua korban anak di bawah umur di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Saat pesta pernikahan keduanya digelar menimbulkan insiden hingga tiga orang tewas termasuk polisi di Pendopo Garut, Jabar pada Jumat (18/7/2025) lalu. 
Pesawat-pesawat ditembak jatuh dari udara
komika ternama Abdur Arsyad terlihat berdialog hangat namun penuh makna dengan Sultan Tidore, H. Husain Alting Sjah
Kantor Imigrasi Jakarta Selatan menangkap 24 warga negara asing (WNA) di kawasan Cilandak Barat dan Apartemen Kalibata City.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bukan partai milik keluarga
“Transaksi tertingginya (rekening terindikasi judol) adalah Rp3 miliar lebih. Transaksi terendahnya Rp1.000. Rata-rata deposit kalau dirata-ratakan adalah Rp2 juta lebih,” kata Saifullah Yusuf, dikutip Minggu (20/7/2025).
Mahasiswa KKN USK Kelompok LT_BM-SPT 1. (Foto: Ist).
Tutup
Enable Notifications OK No thanks